Gaya Hidup
Raja Muda Mesir Kuno Tutankhamun: Misteri Kematian yang Terungkap melalui Analisis DNA
2025-05-16

Pemahaman tentang kematian dini Firaun muda dari Dinasti ke-18 Kerajaan Baru Mesir, Tutankhamun, telah menjadi perhatian para ilmuwan selama bertahun-tahun. Raja ini meninggal pada usia 19 tahun tanpa meninggalkan penerus. Spekulasi mengenai penyakit dan penyebab pasti kematiannya akhirnya mulai terjawab berkat analisis DNA mumi oleh para ahli. Penelitian ini juga mengungkap identitas keluarga kerajaan serta hubungan antaranggotanya. Selain itu, temuan baru menunjukkan bahwa parasit malaria dan gangguan tulang menjadi faktor utama dalam kematian sang firaun.

Berawal dari penemuan artefak yang mencerminkan penampilan feminin atau androgini pada bangsawan era tersebut, sejumlah teori penyakit seperti ginekomastia dan sindrom Marfan diusulkan sebagai kemungkinan penyebab. Namun, hasil uji DNA mengindikasikan bahwa infeksi malaria dan kondisi buruk aliran darah ke tulang lebih mendukung hipotesis kematian. Zahi Hawass, kepala Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, memimpin tim untuk menjelajahi hubungan kekerabatan dan ciri-ciri patologis antara mumi kerajaan.

Tim peneliti melakukan serangkaian pengujian untuk mengeksplorasi hubungan genetik di antara 11 mumi kerajaan dari periode Kerajaan Baru. Selain itu, mereka menyelidiki penyakit bawaan, infeksi, dan hubungan darah yang mungkin memengaruhi kesehatan individu kerajaan. Parasit penyebab malaria ditemukan dalam empat mumi, termasuk mumi Tutankhamun sendiri. Dengan menggunakan teknologi modern, penelitian membuktikan bahwa kombinasi infeksi malaria dengan kondisi buruk aliran darah ke tulang adalah penyebab utama kematian raja muda ini.

Dalam makamnya, ditemukan tongkat dan barang-barang apotek yang mendukung gagasan bahwa Tutankhamun memiliki gangguan berjalan. Kemungkinan besar, patah kaki yang tiba-tiba, disebabkan oleh jatuh, memperburuk kondisinya saat ia mengalami infeksi malaria. Situasi ini menciptakan ancaman fatal bagi nyawanya.

Penelitian ini dirilis dalam Journal of the American Medical Association pada tanggal 17 Februari, memberikan wawasan baru tentang masa lalu kerajaan Mesir Kuno. Hasilnya tidak hanya menjelaskan penyebab kematian Tutankhamun tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang struktur keluarga kerajaan serta tantangan medis yang mereka hadapi. Studi ini membuka pintu bagi eksplorasi lebih lanjut tentang sejarah manusia melalui sains modern.

more stories
See more