Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, baru-baru ini mengumumkan serangkaian perubahan rotasi dan mutasi yang melibatkan sebanyak 86 Perwira Tinggi (Pati) di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam kebijakan ini, dua Mayjen TNI dari Korps Inspektur Angkatan Darat (AD) mendapatkan penugasan baru. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 yang ditandatangani pada tanggal 14 Maret 2025. Salah satu nama yang menonjol adalah Mayjen TNI Tjaturputra Gunadi dan Mayjen TNI Choirul Anam, keduanya berasal dari lulusan Akademi Militer (Akmil) dengan rekam jejak yang mengesankan.
Dalam reorganisasi terbaru ini, Mayjen TNI Tjaturputra Gunadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Inspektur Kodiklatad, diberi tugas baru sebagai Kasatwas Universitas Pertahanan (Unhan). Lahir dari kalangan Infanteri Kostrad, karier militer Tjaturputra telah dipenuhi dengan berbagai pengalaman penting. Sejak awal kariernya, ia telah memegang posisi strategis seperti Komandan Yonif Raider, Komandan Kodim Gorontalo, hingga Direktur Pengawasan Seskoad. Selain itu, ia juga memiliki pengalaman sebagai Komandan Divisi Infanteri Kostrad dan Irden V/Brawijaya.
Sementara itu, Mayjen TNI Choirul Anam, yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Kodiklatad, menerima amanah untuk melanjutkan tongkat estafet dari Tjaturputra sebagai Ir Kodiklatad. Choirul Anam, yang merupakan lulusan Akmil angkatan 1994, membawa pengalaman unik dari kecabangan Infanteri Kopassus. Karier militer Choirul telah mencakup berbagai posisi vital seperti Dantim Grup 5 Kopassus, Ajudan Panglima TNI, serta Kapen Kopassus. Ia juga menjadi sorotan ketika dipercaya memimpin upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dengan Presiden Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara.
Melalui langkah-langkah ini, Panglima TNI menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan efektivitas organisasi melalui pembaruan kepemimpinan. Rotasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa para pejabat TNI dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih segar dan inovatif.
Dengan adanya perubahan ini, harapan besar diarahkan kepada kedua jenderal tersebut agar dapat memberikan kontribusi maksimal di posisi baru mereka. Langkah mutasi ini tidak hanya mencerminkan dinamika organisasi TNI tetapi juga menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat integritas institusi militer nasional melalui regenerasi kepemimpinan yang terencana.