Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan setelah adanya peningkatan cadangan devisa (cadev) oleh Bank Indonesia (BI). Pada perdagangan Selasa, kurs rupiah dibuka pada Rp16.765 per dolar AS, menunjukkan apresiasi sebesar 0,03%. Hal ini sejalan dengan tren positif dari hari sebelumnya yang mencatatkan penguatan 0,12%. Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) juga mengalami kenaikan sebesar 0,32%. Kenaikan cadev bulan Maret 2025 menjadi US$ 157,1 miliar telah memberikan dorongan signifikan bagi nilai rupiah.
Berkat langkah-langkah strategis pemerintah dalam memperbarui regulasi terkait ekspor sumber daya alam (SDA), posisi cadangan devisa Indonesia berhasil meningkat hingga US$ 2,6 miliar pada akhir Maret lalu. Peningkatan ini tidak hanya membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah tetapi juga memberikan jaminan kecukupan dana untuk mendukung aktivitas impor dan pembayaran utang negara selama enam bulan ke depan.
Kebijakan baru berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2025 telah memungkinkan pengoptimalan pendapatan dari SDA melalui pajak dan jasa. Tambahan penerimaan ini, bersama-sama dengan pinjaman luar negeri pemerintah, turut menyumbangkan dana segar ke dalam sistem keuangan nasional. Dengan jumlah cadev yang lebih besar, BI memiliki kapasitas lebih luas untuk melakukan intervensi pasar demi menjaga stabilitas nilai mata uang domestik di tengah ketidakpastian global.
Meskipun kondisi global masih dipenuhi ketidakpastian, rupiah mampu bertahan stabil berkat dukungan cadangan devisa yang kuat. Kenaikan indeks dolar AS (DXY) yang mencapai 0,32% tidak cukup untuk meredam penguatan rupiah. Faktor internal seperti kebijakan fiskal yang responsif serta koordinasi yang baik antara BI dan pemerintah menjadi elemen penting dalam menjaga performa rupiah.
Selain itu, tingginya jumlah cadev saat ini memberikan perlindungan tambahan kepada Indonesia dalam menghadapi tekanan eksternal. Cadangan devisa yang setara dengan pembiayaan enam bulan impor telah melebihi standar internasional. Hal ini memastikan bahwa Indonesia memiliki fondasi yang kokoh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangannya. Dengan demikian, rupiah dapat tetap kompetitif meskipun situasi global terus berubah secara dinamis.