Pasar
Situasi Ekonomi Global Mendorong Pelemahan Rupiah dan IHSG
2025-04-08

Pada perdagangan yang berlangsung pasca libur panjang, Selasa (08/04/2025), pelemahan signifikan terjadi pada Rupiah serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tekanan ini dipicu oleh dampak pemberlakuan tarif impor oleh Amerika Serikat yang mempengaruhi kondisi pasar keuangan global. Para pelaku pasar menginginkan langkah konkret dari pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi dengan AS guna meredam volatilitas. Analis menyatakan bahwa prospek pasar saham nasional sangat bergantung pada hasil negosiasi antara kedua negara besar tersebut.

Pelemahan Ekstrem di Pasar Keuangan Indonesia

Dalam suasana ekonomi yang cenderung tidak menentu, IHSG mengalami penurunan drastis sebesar 9%, bahkan menyebabkan trading halt. Sementara itu, nilai tukar Rupiah juga melemah mencapai 1,78% dan tembus di angka Rp16.850 per Dolar AS. Kondisi ini mendorong para pemain pasar untuk menuntut intervensi langsung dari pemerintah dalam membahas masalah tarif impor dengan pihak AS. Menurut Emil Muhamad, Senior Economist dari PT Bahana TCW Investment Management, masa depan indeks saham tanah air akan sangat bergantung pada hasil pembicaraan internasional antara AS dengan berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dari perspektif seorang jurnalis atau pembaca, situasi ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya kerja sama lintas negara dalam menjaga stabilitas ekonomi global. Negosiasi yang efektif dapat menjadi kunci dalam mengatasi gejolak pasar dan melindungi mata uang serta aset negara dari fluktuasi yang berlebihan. Selain itu, penting bagi pemerintah untuk memiliki strategi tanggap darurat yang kuat untuk menghadapi tekanan eksternal seperti ini.

more stories
See more