Pasar saham Indonesia mengalami volatilitas signifikan setelah libur panjang Lebaran. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan penurunan tajam yang memicu trading halt selama 30 menit. Setelah jeda tersebut, penurunan IHSG berkurang namun tetap menunjukkan tren negatif. Selain itu, sentimen negatif dari kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump juga turut memengaruhi pergerakan pasar. Hampir semua saham berkapitalisasi besar mengalami kerugian signifikan.
Setelah masa liburan Lebaran, IHSG membukukan penurunan drastis yang mencerminkan ketidakpastian ekonomi global. Trading halt terjadi karena anjloknya indeks hingga lebih dari 9%. Meskipun demikian, setelah jeda singkat, pasar mulai pulih dengan sedikit penurunan yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Ketika pasar kembali dibuka, investor melihat adanya peluang rebound meskipun situasi masih rentan. IHSG awalnya merosot hingga 9,19%, tetapi setelah trading halt, angka ini berkurang menjadi sekitar 8%. Kondisi ini memberikan sinyal bahwa meskipun ada tekanan global, pasar modal Indonesia memiliki mekanisme pengamanan yang efektif untuk menjaga stabilitas. Selain itu, langkah-langkah darurat seperti trading halt membantu mencegah kerugian lebih lanjut bagi para pemain pasar.
Sentimen negatif dari luar negeri, terutama terkait kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump, memperburuk performa pasar saham domestik. Banyak saham unggulan yang mengalami penurunan signifikan, menciptakan suasana cemas di kalangan investor.
LQ45, yang mencakup saham-saham papan atas, mencatat penurunan lebih dari 11%. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan saham dengan kapitalisasi besar pun tidak luput dari dampak gejolak pasar. Investor asing cenderung melakukan aksi jual masif sebagai respons terhadap ketidakpastian ekonomi global. Akan tetapi, analis memprediksi bahwa jika sentimen negatif reda, pasar dapat kembali stabil dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk tetap waspada namun tidak terlalu panik terhadap perubahan harga yang terjadi.