Seiring perkembangan teknologi informasi, sosok pemimpin daerah kini semakin mudah dikenal oleh masyarakat luas. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjadi salah satu figur yang berhasil menarik perhatian melalui aktivitasnya di media sosial. Sebagai seorang pemimpin yang aktif berbagi konten digital, ia kerap disebut sebagai "Gubernur Konten" oleh masyarakat. Banyak pihak bahkan membandingkannya dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyebutnya sebagai calon pengganti potensial di kancah politik nasional.
Pengamat politik Fernando Emas mengungkapkan bahwa ada kesamaan signifikan antara kepemimpinan Dedi Mulyadi dan Jokowi. Keduanya sama-sama menggunakan media massa untuk menampilkan inovasi serta tindakan konkret dalam menjalankan tugas. Baik saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur Jakarta maupun Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat, mereka memilih strategi komunikasi modern guna mendekatkan diri kepada rakyat. Selain itu, motivasi dasar keduanya tampak jelas: memanfaatkan posisi kepala daerah sebagai batu loncatan untuk karier politik lebih tinggi, seperti jabatan Presiden atau Wakil Presiden.
Keberhasilan dalam membangun citra publik melalui media sosial tidak diragukan lagi menjadi aset penting bagi seorang pemimpin masa kini. Namun, penting juga bagi setiap pemimpin untuk tetap fokus pada pencapaian hasil nyata di lapangan. Penggunaan platform digital harus seimbang dengan kinerja riil demi kepentingan masyarakat yang lebih besar. Oleh karena itu, langkah-langkah Dedi Mulyadi menuju panggung nasional patut diapresiasi selama tetap didukung oleh prestasi nyata dan dedikasi terhadap pembangunan daerah.