Pemerintah Indonesia terus memperluas jaringan kerja sama internasional untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan laporan tentang perkembangan beberapa kesepakatan internasional yang strategis bagi negara.

Kerja sama dengan Organisation for Economic Co-operations and Development (OECD) menjadi salah satu prioritas utama. Proses akses Indonesia sebagai anggota OECD berjalan dengan mengirim memorandum awal yang kini sedang diproses. Pertemuan di bulan Juni mendatang akan menentukan langkah selanjutnya. Selain itu, kunjungan ke Paris pada awal Maret juga membuka peluang dialog bilateral dengan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann. Di sisi lain, pembahasan Indonesia - European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) hampir rampung dengan hanya dua isu tersisa: bea ekspor dan perizinan impor.

Langkah penting juga dilakukan dalam kerjasama Free Trade Agreement (FTA) dengan Eurasia Economic Union yang melibatkan lima negara bekas Uni Soviet. Pertemuan antara kedua belah pihak akan digelar pada April mendatang, dengan harapan 14 dari 15 bab kesepakatan dapat diselesaikan. Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia pada bulan Juni diperkirakan menjadi momen penandatanganan prinsip kesepakatan. Selain itu, Indonesia juga tengah mempersiapkan diri untuk bergabung dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), yang mencakup 12 negara. Kesepakatan ini diharapkan membuka pasar baru di wilayah Amerika Utara, Amerika Latin, serta Eropa.

Upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung global menunjukkan komitmen kuat terhadap kemajuan ekonomi nasional. Melalui berbagai kerja sama internasional ini, Indonesia tidak hanya berupaya meningkatkan ekspor, tetapi juga menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kompetitif dan inklusif. Dengan langkah-langkah strategis ini, masa depan ekonomi Indonesia semakin cerah dan siap bersaing di era perdagangan global modern.