Pasar
Koreksi IHSG: Penurunan Signifikan Ditandai dengan Aksi Jual Besar-Besaran
2025-03-19

Pada hari Selasa (18/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan signifikan hingga 3,84%, yang menutup di level 6.223,39. Meskipun sempat mengalami koreksi mendalam hingga 7%, indeks utama pasar modal Indonesia ini berhasil memangkas kerugian sebelum akhir sesi. Aktivitas transaksi pada hari tersebut tercatat sangat tinggi, dengan total nilai Rp18,89 triliun melibatkan lebih dari 28 miliar saham dalam 1,53 juta transaksi. Investor asing menjadi salah satu pihak yang berperan besar dalam penurunan ini, dengan melakukan aksi jual bersih sebesar Rp2,49 triliun di seluruh pasar.

Pasar modal Indonesia mengalami tekanan kuat pada perdagangan Selasa lalu, di mana IHSG ditutup turun cukup tajam. Tekanan ini dipicu oleh dominasi aksi jual dari investor asing yang tampaknya merasa khawatir akan ketidakpastian ekonomi global. Nilai transaksi yang mencapai Rp18,89 triliun mencerminkan volatilitas yang signifikan dalam aktivitas bursa. Dari total saham yang diperdagangkan, hanya 126 saham yang berhasil naik, sementara 584 saham anjlok dan sisanya stagnan tanpa pergerakan harga.

Investor asing menjadi aktor utama dalam aksi jual besar-besaran kali ini. Mereka merekam penjualan bersih sebesar Rp2,49 triliun di seluruh pasar, dengan fokus utama pada beberapa saham unggulan seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). BBCA sendiri menjadi target utama dengan jumlah aksi jual mencapai Rp1,52 triliun. Sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, saham ini sering menjadi sorotan dalam situasi pasar yang tidak stabil.

Selain itu, saham-saham lain seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga ikut dirundung aksi jual. Bahkan, perusahaan tambang seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan perusahaan baru di sektor baterai seperti PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) masuk dalam daftar saham yang dilirik untuk dilego. Kondisi ini menciptakan sentimen negatif yang meluas ke seluruh sektor pasar modal.

Meski demikian, ada sedikit cerah di tengah gelapnya aksi jual. Investor asing juga mencatat pembelian bersih sebesar Rp82,46 miliar di pasar negosiasi dan tunai, meskipun jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan aksi jualnya. Hal ini memberikan indikasi bahwa pelaku pasar masih mempertimbangkan potensi rebound di masa depan.

Secara keseluruhan, perdagangan Selasa lalu menggambarkan betapa rentannya pasar modal Indonesia terhadap faktor-faktor eksternal. Aksi jual besar-besaran oleh investor asing telah menunjukkan dampak signifikan terhadap performa IHSG. Namun, optimisme masih bisa ditemukan di tengah ketidakpastian ini, dengan harapan bahwa pemulihan dapat terjadi seiring normalisasi kondisi global. Pergerakan pasar ke depan akan sangat bergantung pada respons regulator serta perkembangan ekonomi domestik dan internasional.

More Stories
see more