Pengelolaan surat utang negara (SUN) Indonesia menunjukkan performa yang kompetitif dibandingkan dengan negara-negara lainnya di kelas yang sama. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa yield SUN 10 tahun dari Indonesia berada pada tingkat rendah dan stabil, menjadi indikator kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan hasil lelang baru-baru ini, yield SUN untuk tenor 10 tahun tetap bertahan di angka 7,01%, sejalan dengan kondisi awal tahun.
Keunggulan Indonesia juga tercermin dalam selisih atau spread yield SUN dengan obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury). Spread ini hanya mencapai 267 basis poin, jauh lebih rendah dibandingkan rekan-rekannya seperti Meksiko, Afrika Selatan, dan Brasil. Meksiko, sebagai contoh, harus membayar spread sebesar 521 basis poin, sementara Afrika Selatan dan Brasil masing-masing mencatatkan angka 629 dan 1070 basis poin. Angka-angka tersebut menunjukkan betapa efektifnya strategi fiskal yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.
Kinerja positif dalam pengelolaan SUN tidak hanya mencerminkan stabilitas ekonomi domestik tetapi juga memperkuat citra Indonesia di mata dunia internasional. Dengan spread yang lebih rendah, Indonesia dapat menawarkan instrumen keuangan yang menarik bagi investor tanpa perlu mengambil risiko biaya yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pengelolaan anggaran negara telah berhasil membangun kepercayaan global serta mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.