Dalam sebuah pernyataan resmi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah kabar yang menyebutkan dirinya akan mundur dari posisi dalam Kabinet Merah Putih. Kabar ini sempat mengguncang pasar modal Indonesia, dengan penurunan signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pernyataan tersebut disampaikan di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan keuangan negara dan stabilitas ekonomi nasional.
Isu pengunduran diri Menteri Keuangan telah menjadi sorotan para pelaku pasar, termasuk investor domestik maupun asing. Menurut analis pasar, rumor ini berkontribusi pada volatilitas IHSG, yang anjlok hingga 7% pada hari itu. Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa ia bersama timnya tetap fokus pada tugas-tugas strategis, seperti manajemen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta menjaga kepercayaan publik.
Kehadiran Sri Mulyani di pemerintahan saat ini dipandang sebagai elemen kunci bagi stabilitas ekonomi. Para ahli pasar, seperti Arjun Ajwani dari Infovesta Kapital Advisori, menyebut bahwa rumor tentang pengunduran dirinya memicu ketidakpastian di kalangan investor. "Gejolak pasar akibat isu ini cukup signifikan," ujar Arjun kepada media. Investor asing, yang biasanya percaya pada kemampuan Sri Mulyani, juga mulai mencabut dana mereka dari pasar saham Indonesia.
Arwendy Rinaldi Moechtar dari Mitra Andalan Sekuritas melihat respons cepat dari pelaku pasar terhadap rumor ini. Dia menjelaskan bahwa keyakinan investor asing pada kinerja Sri Mulyani menjadi alasan utama mereka tetap aktif di pasar lokal. Oleh karena itu, setiap informasi yang berkaitan dengan jabatan atau kebijakan Sri Mulyani dapat memengaruhi arus modal masuk atau keluar.
Pernyataan tegas dari Sri Mulyani memberikan rasa tenang bagi pelaku pasar. Dengan menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan tugas di bidang keuangan negara, dia berharap dapat meredam spekulasi yang mungkin merugikan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kembali kepercayaan investor, baik lokal maupun internasional, terhadap stabilitas ekonomi Indonesia di masa mendatang.