Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan rencana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 8 triliun kepada perusahaan baru bernama Agrinas. Perusahaan ini merupakan hasil transformasi dari tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pangan, perkebunan, dan perikanan. PMN tersebut telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebagai bagian dari pembiayaan investasi.
Dalam konferensi pers terkait Lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (18/3/2025), Sri Mulyani menjelaskan bahwa alokasi dana tersebut sudah ditetapkan dalam APBN tahun anggaran 2025. Hal ini menandakan bahwa tidak ada penambahan anggaran baru, tetapi hanya pengalokasian ulang sesuai kebutuhan strategis. Ketiga BUMN yang bergabung ke dalam entitas baru ini adalah Virama Karya, Yodya Karya, dan Indra Karya, masing-masing berganti nama menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, PT Agrinas Pangan Nusantara, dan PT Agrinas Palma Nusantara.
Proses penyuntikan modal ini sedang diproses oleh Kementerian BUMN. Setelah mendapatkan persetujuan dari DPR RI, barulah Kementerian Keuangan dapat mencairkan dana PMN tersebut. Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menyebutkan bahwa dana ini akan digunakan untuk mendukung sejumlah kegiatan strategis seperti tambak budidaya, perikanan tangkap, pengelolaan kawasan produksi pangan, revitalisasi lahan, serta pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
Kehadiran Agrinas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas di sektor-sektor vital tersebut. Transformasi ini juga bertujuan untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Selain itu, langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor riil melalui pendekatan yang lebih terintegrasi dan modern. Prosesnya yang melibatkan koordinasi antarlembaga pemerintah menunjukkan pentingnya sinergi dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Berdirinya Agrinas dengan dukungan modal negara diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, pemerintah menargetkan peningkatan produktivitas serta pengembangan teknologi di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Ini juga menjadi langkah strategis untuk memastikan ketahanan pangan nasional di masa depan.
Dengan dukungan modal yang signifikan dan fokus pada pengembangan sektor-sektor strategis, kehadiran Agrinas diprediksi akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional. Langkah ini bukan hanya menunjukkan komitmen pemerintah terhadap sektor riil, tetapi juga menegaskan pentingnya investasi jangka panjang dalam rangka membangun ketahanan ekonomi dan sosial bangsa.