Sebuah langkah konkret dilakukan oleh pihak yang mewakili mantan Presiden Joko Widodo untuk memberikan klarifikasi atas tuduhan ijazah palsu. Mereka hadir di markas besar kepolisian dengan membawa dokumen penting yang diharapkan dapat mengakhiri spekulasi yang beredar. Dalam kunjungan ini, beberapa individu terpercaya turut serta membawa bukti fisik untuk mendukung argumen mereka.
Berkaitan dengan seruan dari institusi penegak hukum, rombongan yang tiba pagi hari itu meliputi kuasa hukum Yakup Hasibuan, ajudan mantan presiden Syarif Muhammad Fitriansyah, dan perwakilan keluarga Wahyudi Andrianto. "Kami datang bersama-sama sebagai tim kuasa hukum serta mewakili keluarga Pak Jokowi, dengan membawa ijazah asli," ungkap Yakup saat ditemui di lokasi. Menurutnya, seluruh ijazah mulai dari jenjang sekolah dasar hingga pendidikan tinggi dibawa langsung untuk dipertanggungjawabkan secara resmi.
Pendekatan sistematis menjadi fokus utama dalam proses ini. Selain ijazah, berbagai dokumen pendukung lain juga disiapkan guna memperkuat klaim mereka. Meski demikian, penggunaan dokumen tambahan tersebut akan ditentukan sesuai kebutuhan penyidik. Hal ini menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga integritas informasi sekaligus menyelesaikan isu dengan cara yang transparan dan profesional. Dengan langkah ini, pihak mantan presiden berharap agar masyarakat memperoleh pemahaman yang lebih akurat tentang riwayat pendidikan sang tokoh.
Dalam konteks ini, sikap terbuka dan kooperatif yang ditunjukkan oleh kubu mantan presiden mencerminkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab. Tindakan ini menjadi contoh nyata bahwa setiap individu harus siap menunjukkan bukti nyata ketika menghadapi pertanyaan publik terkait integritas pribadi. Melalui langkah-langkah konstruktif seperti ini, harapan besar dapat tumbuh untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih percaya satu sama lain.