Di tengah perawatan kanker yang sedang dijalani oleh Raja Charles III, kondisinya mengalami penurunan signifikan. Dalam situasi ini, Istana Buckingham memutuskan untuk tidak memberi tahu Pangeran Harry tentang keadaan mendesak ayahnya. Hal ini menunjukkan semakin renggangnya hubungan antara kerajaan dan Harry setelah ia mundur dari tugas-tugas kerajaannya. Meskipun ada upaya dari Harry untuk memperbaiki hubungan keluarga, kesenjangan tetap terasa akibat kurangnya komunikasi.
Dengan fokus pada perlunya menjaga keseimbangan emosional bagi anggota kerajaan, Istana Buckingham memilih untuk menyimpan informasi penting tentang kunjungan darurat Raja Charles III ke rumah sakit. Putusan ini dilakukan demi mencegah kekhawatiran berlebih dari Pangeran Harry, yang saat ini tinggal jauh bersama keluarganya di Amerika Serikat.
Istana telah mengonfirmasi bahwa Raja Charles III harus menunda beberapa agenda kerajaan karena efek samping dari pengobatan kanker. Situasi tersebut membuatnya dirawat singkat di fasilitas medis sebelum kembali ke kediamannya untuk beristirahat. Namun, pemberitahuan ini tidak sampai ke telinga Harry. Keputusan ini diperkuat oleh keyakinan internal istana bahwa memberikan informasi langsung dapat menambah beban pikiran sang putra bungsu mendiang Putri Diana. Sebagai gantinya, mereka berusaha melindungi mentalitasnya dengan cara menyembunyikan detail kondisi kesehatan ayahnya.
Semakin jarangnya komunikasi antara Harry dan kerajaan mencerminkan retakan dalam hubungan keluarga kerajaan. Sejak mundurnya dari tugas-tugas resmi pada tahun 2020, kontak antara Harry dan anggota kerajaan lainnya telah sangat berkurang. Ini termasuk interaksi dengan ayahnya sendiri, yang hanya bertemu dengannya lebih dari satu tahun lalu ketika diagnosis penyakit pertama kali diumumkan.
Hingga saat ini, usaha Harry untuk memperbaiki hubungan tampaknya belum berhasil meredam ketegangan yang ada. Pertemuan singkat mereka di London tahun lalu hanyalah salah satu contoh bagaimana waktu bersama menjadi langka. Selama 30 menit percakapan tersebut, Harry harus segera kembali ke California, meninggalkan ruang untuk dialog lebih lanjut. Meski demikian, harapan akan rekonsiliasi masih tersisa meskipun tantangan besar terus menghadang dalam bentuk kurangnya saling pengertian dan dukungan dari kedua belah pihak.