Dalam era di mana masyarakat semakin sadar akan pentingnya nutrisi, ikan sering kali menjadi pilihan utama sebagai sumber protein berkualitas tinggi. Namun, dibalik manfaatnya, ada sejumlah jenis ikan yang mengandung merkuri dalam kadar tinggi, yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Artikel ini menjelaskan risiko dari beberapa jenis ikan yang perlu diwaspadai serta memberikan informasi tentang bagaimana merkuri memasuki rantai makanan laut.
Di tengah hiruk-pikuk perkotaan Jakarta, para ahli gizi dan pakar lingkungan terus mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat memilih konsumsi ikan. Dalam laporan terbaru oleh Food and Drug Administration (FDA), ditemukan bahwa beberapa spesies ikan memiliki kadar merkuri yang cukup tinggi. Salah satu contohnya adalah ikan todak atau swordfish, yang kerap diolah menjadi steak dan disajikan di restoran-restoran mewah. Dengan kandungan merkuri mencapai 0,995 ppm, ikan ini jelas masuk ke dalam daftar bahaya.
Selain itu, ikan seperti tuna mata besar (big eye tuna) dan king mackerel juga harus diperhatikan karena kandungan merkuri yang sama-sama tinggi. Lobster, meskipun banyak digemari, ternyata tidak luput dari ancaman ini, meski hanya dalam kadar sedang. Menariknya, umur panjang ikan orange roughy yang bisa mencapai 150 tahun membuatnya rentan menyerap lebih banyak logam berat dari lingkungan laut.
Bahkan ikan lokal seperti barramundi, yang banyak ditemui di wilayah Hindia-Pasifik Barat, telah dicatat memiliki kandungan merkuri yang patut diwaspadai. Dalam konteks ekologi laut, polusi akibat pembakaran batu bara dan aktivitas industri lainnya turut berkontribusi pada penyebaran merkuri di habitat alami ikan-ikan tersebut.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam memilih ikan yang aman dikonsumsi. Informasi ini sangat berguna bagi mereka yang ingin tetap mendapatkan manfaat gizi dari ikan tanpa mengorbankan kesehatan jangka panjang.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, artikel ini mengingatkan kita bahwa kesadaran akan keseimbangan antara kebutuhan gizi dan risiko kesehatan sangatlah penting. Konsumsi ikan memang bermanfaat, namun pemahaman tentang spesies mana yang aman dan mana yang berbahaya akan membantu kita membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam gaya hidup sehari-hari. Melalui edukasi yang tepat, kita dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari potensi bahaya yang disembunyikan dalam makanan sehari-hari.