Berita
Kritik Terhadap Seni AI Ghibli Meningkat di Kalangan Animator Jepang
2025-04-04

Perdebatan mengenai penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam seni animasi semakin memanas di kalangan animator ternama. Pada hari-hari belakangan ini, tren pembuatan karya seni yang meniru gaya Studio Ghibli menggunakan alat AI telah menjadi sorotan utama. Megumi Ishitani, seorang sutradara anime legendaris yang dikenal melalui seri One Piece, secara terbuka menyampaikan kekecewaannya terhadap fenomena ini. "Tren seni AI yang mereplikasi gaya Studio Ghibli telah menciptakan kontroversi serius," ungkapnya. Menurut Ishitani, praktik tersebut tidak hanya melanggar aspek estetika seni tetapi juga dapat merusak reputasi merek Ghibli itu sendiri.

Penggunaan teknologi AI untuk meniru ciri khas karya Hayao Miyazaki, pendiri Studio Ghibli, telah menarik perhatian luas. Meskipun banyak selebriti dan tokoh politik yang antusias menggunakan generator gambar AI untuk membuat karya inspiratif dari gaya Ghibli, hal ini justru menimbulkan reaksi negatif dari para profesional di industri animasi. Sementara itu, Megumi Ishitani menegaskan perlunya tindakan hukum atas penggunaan yang tidak sah terhadap karya seni Miyazaki. Dalam sebuah unggahan daring pada awal bulan April, dia mengekspresikan rasa frustrasi mendalam atas maraknya seni AI Ghibli di internet. "Penggunaan ini tanpa izin resmi dan sangat merendahkan nilai karya asli," katanya dengan nada kesal.

Selain Megumi Ishitani, Hayao Miyazaki juga dikenal sebagai kritikus berat terhadap teknologi AI. Dalam wawancara tahun 2016, ia menunjukkan sikap keras terhadap integrasi teknologi ini ke dalam dunia animasi. Miyazaki percaya bahwa seni harus sepenuhnya berasal dari tangan manusia, sehingga setiap karya memiliki makna mendalam tentang kehidupan. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi membawa kemudahan, penting bagi kita untuk menghargai proses kreatif dan nilai-nilai seni asli. Penghormatan terhadap warisan budaya serta pelestarian integritas seniman harus selalu menjadi prioritas dalam perkembangan zaman modern ini.

More Stories
see more