Pengabdian seorang aktor senior Indonesia, Ray Sahetapy, berakhir dengan momen pemakaman yang penuh haru di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Acara ini berlangsung pada Jumat (4/4/2025), setelah prosesi salat mayit dilakukan di Masjid Istiqlal. Suasana dipenuhi tangis dari keluarga dan para pelayat yang hadir, termasuk rekan-rekannya dalam dunia seni peran. Kepergian Ray Sahetapy, yang meninggal di usia 68 tahun akibat komplikasi kesehatan, menjadi kehilangan besar bagi industri hiburan Tanah Air.

Moments emosional terjadi saat ketiga putra Ray, Rama, Surya, dan Raya, turun langsung ke lokasi penguburan untuk mengantar sang ayah menuju peristirahatan terakhirnya. Salah satu adegan paling menyentuh adalah ketika Rama, anak sulung Ray, membacakan azan di telinga ayahnya sebagai bentuk penghormatan terakhir. Azan yang lirih tersebut memperdalam kesedihan yang dirasakan oleh semua orang yang hadir, termasuk mantan istri Ray, Dewi Yull, yang tampak tidak mampu menahan air mata.

Banyak tokoh seni dan sahabat dekat juga hadir dalam acara tersebut. Diantaranya adalah Rano Karno, Slamet Rahardjo, Dwi Yan, Tetty Liz Indriati, serta Olivia Zalianty. Mereka datang bukan hanya sebagai tanda hormat, tetapi juga sebagai penghormatan kepada kontribusi besar Ray selama lebih dari empat dekade dalam dunia seni peran Indonesia. Baik di layar lebar maupun panggung teater, sosok Ray dikenal sebagai seorang profesional yang konsisten dan penuh dedikasi.

Perjalanan karier Ray Sahetapy dimulai pada awal 1980-an, ketika ia mulai merintis karier di dunia seni peran. Seiring waktu, nama Ray semakin dikenal luas melalui berbagai film, sinetron, dan pertunjukan teater. Ia menjadi simbol penting dalam perkembangan perfilman dan seni pertunjukan di Indonesia. Meskipun telah berusia lanjut, Ray tetap aktif bermain di berbagai proyek hingga menjelang akhir hayatnya.

Kehadiran mereka memberikan dukungan moral bagi keluarga Ray, yang kini harus menerima kenyataan pahit tanpa sosok yang begitu dicintai. Di balik semua kesedihan, acara ini juga menjadi pengingat tentang warisan besar yang ditinggalkan Ray untuk generasi mendatang. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada karya-karyanya, tetapi juga inspirasi yang ia berikan kepada banyak pelaku seni di Indonesia.

Sosok Ray Sahetapy akan selalu diingat sebagai salah satu tokoh sentral dalam dunia seni peran Indonesia. Dedikasi dan konsistensi yang ia tunjukkan selama hidupnya menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja yang ingin serius dalam bidang seni. Meski sudah tiada, jejaknya di dunia hiburan Tanah Air akan terus menginspirasi dan memotivasi banyak orang untuk melanjutkan tongkat estafet yang ia genggam selama bertahun-tahun.