Dalam pengumuman terbaru, PT Jasa Marga mengonfirmasi bahwa sistem contraflow yang diberlakukan pada ruas tol Jagorawi arah Puncak telah diakhiri. Keputusan ini diambil setelah kondisi lalu lintas mulai membaik dan stabil berdasarkan evaluasi dari pihak kepolisian. Rekayasa lalu lintas tersebut awalnya dilaksanakan sebagai respons terhadap lonjakan volume kendaraan menuju kawasan wisata Puncak Bogor. Penutupan akses keluar Gadog juga menjadi bagian dari strategi manajemen lalu lintas untuk mencegah kemacetan lebih lanjut.
Pada hari Jumat (4/3/2025) sekitar pukul 11:50 WIB, rekayasa lalu lintas contraflow di ruas tol Jagorawi akhirnya dihentikan oleh PT Jasa Marga atas saran Kepolisian. Sebelumnya, konfigurasi contraflow dimulai pukul 06:20 WIB di kilometer 44+500 hingga kilometer 46+500 karena meningkatnya jumlah kendaraan yang menuju Puncak Bogor. Dalam situasi ini, akses keluar Gadog ditutup secara sementara guna mendukung pelaksanaan satu jalur atau one way yang bergerak dari Puncak menuju Jakarta.
Di tengah antisipasi potensi kepadatan lalu lintas, PT Jasa Marga menyarankan kepada para pengguna jalan untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan mempertimbangkan rute alternatif. Selain itu, pengguna jalan juga diingatkan untuk memastikan saldo kartu elektronik mereka cukup agar tidak terjadi kemacetan saat transaksi di gerbang tol. Kesadaran akan pentingnya patuh pada petunjuk lalu lintas serta instruksi dari petugas lapangan sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran perjalanan.
Manajemen lalu lintas seperti ini menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan mobilitas tinggi selama periode liburan. Dengan kerja sama antara instansi terkait dan kesadaran pengguna jalan, dapat diharapkan peningkatan efisiensi dalam sistem transportasi.
Dari perspektif seorang pembaca, tindakan penghentian contraflow ini mencerminkan betapa pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan operator jalan tol dalam menghadapi situasi darurat lalu lintas. Langkah-langkah yang cepat dan tepat waktu, seperti yang dilakukan oleh PT Jasa Marga, membantu meminimalkan ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan. Lebih dari itu, inisiatif ini memberikan inspirasi tentang bagaimana teknologi dan perencanaan yang cermat bisa digunakan untuk memperbaiki pengalaman bepergian di masa depan.