Pasar
Lonjakan Permintaan Emas di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Harga Global
2025-04-01

Pada awal tahun 2025, produk Tabungan Emas yang dikelola oleh PT Pegadaian mencatat pertumbuhan pesat seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi emas. Data menunjukkan bahwa dalam dua bulan pertama tahun ini, penjualan emas melonjak signifikan, dengan volume transaksi pada Januari mencapai 489 kilogram dan meningkat hingga 915 kilogram pada Februari. Lonjakan ini dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global serta musim Ramadan yang biasanya memacu permintaan domestik akan logam mulia ini. Selain itu, harga emas dunia juga mencatat rekor tertinggi akibat ketegangan geopolitik dan spekulasi terkait kebijakan moneter The Federal Reserve.

Sepanjang bulan Maret 2025, tren positif terus berlanjut, dengan transaksi penjualan emas mencapai 655 kilogram hingga tanggal 20 Maret. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya aset safe haven seperti emas sebagai lindung nilai terhadap risiko pasar. Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa faktor musiman seperti Ramadan juga turut memperkuat permintaan emas, khususnya untuk tujuan investasi dan perencanaan keuangan jelang Lebaran.

Harga emas dunia mencatat All Time High (ATH) pada perdagangan awal April 2025, dengan nilai US$ 3.124,27 per troy ons. Penguatan ini didorong oleh ketegangan geopolitik dan potensi perang dagang yang semakin memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan pajak atas impor AS. Ancaman ini meningkatkan kekhawatiran pasar akan perlambatan ekonomi global.

Di dalam negeri, harga emas batangan yang dijual oleh PT Pegadaian stabil di level Rp1.826.000 per gram pada awal April. Meskipun demikian, dinamika harga emas masih sangat bergantung pada ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter global dan kondisi geopolitik. Beberapa analis menyebut bahwa aksi ambil untung dapat menjadi faktor pemicu koreksi jangka pendek dalam pergerakan harga emas.

Selama periode Ramadan dan Lebaran, permintaan emas domestik diperkirakan tetap tinggi, baik untuk investasi maupun kebutuhan perhiasan. Namun, investor harus tetap waspada terhadap perkembangan global yang dapat memengaruhi volatilitas harga emas. Salah satu faktor utama yang akan menentukan arah harga adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve. Jika kebijakan tersebut lebih cepat dari perkiraan, harga emas berpotensi kembali menguat.

Kondisi pasar saat ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi aset favorit bagi para investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi. Di sisi lain, penguatan dolar AS bisa menjadi tantangan bagi harga emas jika tren ini berlanjut. Melihat dinamika ini, lonjakan permintaan lokal dan global terhadap emas diperkirakan akan terus berlangsung sepanjang tahun 2025, terutama di tengah ketidakpastian yang masih meliputi pasar finansial dunia.

More Stories
see more