Pasar
Lonjakan Sejarah: Harga Emas Tembus US$3.000 per Troy Ons
2025-03-19

Pada perdagangan Selasa (18/3/2025), harga emas dunia mencatatkan pencapaian monumental dengan menembus level US$3.000 per troy ons untuk pertama kalinya dalam sejarah. Lonjakan ini dipengaruhi oleh ekspektasi kebijakan suku bunga The Federal Reserve AS dan ketidakpastian terkait tarif perdagangan global. Meskipun sempat menyentuh angka tersebut pada hari Jumat, kenaikan harga baru resmi ditutup di atas US$3.000 pada perdagangan Senin (17/3/2025). Para analis memprediksi bahwa lonjakan ini akan berdampak signifikan pada bisnis yang berbasis emas, termasuk bank-bank yang fokus pada pinjaman agunan emas dan layanan investasi emas digital.

Pencapaian Baru dalam Perdagangan Emas Dunia

Dalam suasana penuh antisipasi menjelang keputusan suku bunga dari The Federal Reserve Amerika Serikat, pasar emas mengalami peningkatan permintaan yang luar biasa. Pada hari Selasa, 18 Maret 2025, harga emas dunia secara resmi mencapai rekor tertinggi di posisi US$3.002,11 per troy ons. Kenaikan ini turut didorong oleh sentimen investor yang mencari safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Menurut Dwi Hadi Atmaka, Sekretaris Perusahaan sebuah lembaga keuangan, kenaikan harga emas akan memberikan dampak positif bagi industri yang berkaitan langsung dengan emas sebagai jaminan pinjaman. "Kenaikan harga ini akan meningkatkan potensi laba perusahaan," ujarnya kepada media CNBC Indonesia. Namun, ia menekankan perlunya validasi lebih lanjut terhadap data perkiraan pertumbuhan.

Sementara itu, Wisnu Sunandar dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menyatakan bahwa tren kenaikan harga emas berdampak signifikan pada program investasi emas digital mereka. Pada bulan Februari 2025, layanan BSI Emas Digital mencatat pertumbuhan hingga Rp832 miliar atau naik 27,56% year to date. Harga emas lokal juga melonjak hingga Rp1.741.000 per gram, meningkat sekitar 10% sejak awal tahun.

Pelajaran Penting dari Fenomena Ini

Berita tentang lonjakan harga emas ini membawa pelajaran penting bagi para pelaku pasar dan investor. Emas telah membuktikan dirinya sebagai aset yang sangat stabil di tengah gejolak ekonomi global. Bagi bank-bank yang memiliki fokus pada produk emas, seperti BSI, ini menjadi kesempatan besar untuk memperluas pangsa pasar mereka ke segmen nasabah yang lebih luas, mulai dari individu hingga korporasi.

Sebagai seorang pembaca, saya merasa bahwa fenomena ini menggarisbawahi pentingnya diversifikasi portofolio investasi. Dengan adanya volatilitas di pasar saham dan mata uang, emas tetap menjadi instrumen yang dapat diandalkan sebagai benteng terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dunia terus berubah, nilai emas sebagai safe haven tetap abadi.

More Stories
see more