Menteri Keuangan Republik Indonesia menyoroti minat investor terhadap surat utang negara, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami penurunan signifikan. Dalam acara Squawk Box CNBC Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa situasi ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap instrumen pemerintah sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
Pada hari Rabu, 19 Maret 2025, dunia investasi di Indonesia menghadapi tantangan besar dengan IHSG turun hingga lebih dari 6%. Namun, fenomena ini tidak menghalangi antusiasme investor untuk membeli surat utang negara. Menkeu menyampaikan bahwa langkah tersebut menjadi bukti nyata bagaimana investor mencari peluang di tengah krisis. Pilihan mereka pada obligasi pemerintah menunjukkan preferensi terhadap instrumen dengan risiko rendah dan stabilitas jangka panjang.
Keputusan investor untuk berinvestasi dalam surat utang negara juga mencerminkan keyakinan terhadap kebijakan fiskal pemerintah. Meskipun pasar saham mengalami gejolak, instrumen seperti surat utang tetap menjadi daya tarik karena imbal hasilnya yang kompetitif serta dukungan kuat dari pemerintah dalam memastikan pembayaran tepat waktu.
Dengan adanya respons positif dari investor domestik maupun internasional, pemerintah optimistis bahwa langkah-langkah ini akan membantu memperkuat posisi keuangan negara. Selain itu, hal ini dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional secara bertahap melalui pendanaan proyek-proyek strategis yang didukung oleh modal publik.
Minat investor terhadap surat utang negara membuktikan bahwa meskipun IHSG mengalami penurunan tajam, ada sektor lain yang tetap menarik perhatian. Ini menunjukkan pentingnya diversifikasi portofolio bagi para pelaku pasar, sehingga mereka dapat meraih manfaat maksimal bahkan di masa-masa sulit.