Pergerakan harga minyak global mengalami penurunan signifikan pada perdagangan awal pekan ini. Kondisi ini dipicu oleh laporan yang menunjukkan meningkatnya cadangan minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Menurut data dari American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS melonjak sebesar 4,6 juta barel dalam satu minggu terakhir. Meskipun ada pengurangan stok di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, kenaikan keseluruhan persediaan nasional tetap membebani pasar dengan kekhawatiran tentang oversupply atau kelebihan pasokan.
Selain faktor domestik AS, ketegangan geopolitik juga berperan besar dalam menekan harga minyak dunia. Ketegangan antara Washington dan beberapa negara terus memanas. Presiden AS Donald Trump memberikan pernyataan keras terkait aktivitas Iran di wilayah Yaman, sementara hubungan diplomatik dengan Rusia menjadi semakin rumit setelah berakhirnya diskusi telepon antara Trump dan Presiden Vladimir Putin. Situasi tersebut membuat para pelaku pasar khawatir akan dampak lebih luas terhadap stabilitas ekonomi global.
Pasar saat ini masih waspada terhadap volatilitas harga minyak akibat kombinasi tekanan pasokan dan geopolitik. Para analis memprediksi bahwa langkah-langkah selanjutnya dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) akan sangat mempengaruhi arah harga minyak di masa mendatang. Di tengah tantangan ini, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama guna menjaga keseimbangan pasar serta mendorong solusi damai atas konflik internasional demi kestabilan ekonomi global yang berkelanjutan.