Dalam era digital yang terus berkembang, pers dan industri media menghadapi tantangan serta peluang baru. Diskusi bulanan ke-3 Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) membahas transformasi konten dan distribusi, masa depan periklanan digital, serta dinamika ekosistem media online. Para pemimpin industri seperti Muhammad Jazuli, Dahlan Dahi, dan Wenseslaus Manggut menyoroti pentingnya inovasi dalam menjaga kualitas jurnalisme.
Hasil diskusi ini menjadi dasar bagi AMSI untuk merumuskan strategi pengaturan ekosistem informasi dan bisnis media yang lebih sehat. Kolaborasi lintas pihak, termasuk platform digital dan penyedia layanan AI, diperlukan untuk memastikan keberlanjutan media di Indonesia.
Penggunaan teknologi mutakhir telah mendorong transformasi signifikan pada media tradisional menuju ranah digital. Pemimpin redaksi iNews Network, Muhammad Jazuli, menekankan perlunya pendekatan baru dalam produksi dan distribusi konten agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Selain itu, adaptasi terhadap tren konsumsi berita oleh masyarakat juga menjadi elemen penting dalam transformasi ini.
Transformasi tersebut tidak hanya mencakup aspek teknis, melainkan juga budaya kerja di kalangan insan pers. Jazuli, yang juga merupakan anggota Dewan Pers, menyoroti urgensi redefinisi jurnalisme agar sesuai dengan tantangan era digital. Ia menegaskan bahwa konten harus lebih interaktif dan mudah diakses oleh audiens global. Sementara itu, CEO Tribun Network Dahlan Dahi menyampaikan pandangannya tentang perubahan struktur periklanan digital. Dinamika ini menuntut para pelaku industri untuk terus berinovasi demi bertahan di tengah persaingan yang semakin sengit.
Melalui diskusi tersebut, Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk membangun regulasi yang tepat. Regulasi ini bertujuan untuk menjaga independensi pers dan memperkuat keberlanjutan ekosistem media di Indonesia. Keterlibatan seluruh stakeholder, termasuk perusahaan platform digital dan penyedia layanan AI, menjadi langkah strategis dalam pencapaian tujuan tersebut.
Wahyu menekankan bahwa kolaborasi ini bukan hanya tanggung jawab Dewan Pers, tetapi juga asosiasi pers seperti AMSI. Mantan Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, menambahkan bahwa peran Dewan Pers sangat krusial dalam menjaga kualitas dan integritas jurnalisme di tengah disrupsi teknologi. Diskusi ini juga menyoroti pentingnya penyesuaian model bisnis media agar lebih berkelanjutan. Dengan dukungan dari homeless media hingga penyedia layanan AI, harapan besar dapat dicapai untuk menciptakan lingkungan media yang sehat dan profesional di masa mendatang.