Kantor Media Pemerintah Gaza menyerukan penyelidikan internasional independen setelah video baru muncul yang mengungkap serangan pasukan Israel terhadap ambulans dan pekerja medis. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas bahwa kendaraan darurat dan petugas kesehatan dengan seragam reflektif menjadi sasaran tembakan militer Israel. Kantor Media Gaza menegaskan perlunya pengadilan bagi pelaku kejahatan perang melalui Mahkamah Kriminal Internasional (MKI). Angka korban akibat konflik ini terus meningkat, mencerminkan situasi krisis di wilayah tersebut.
Video yang dirilis pada hari Sabtu membuktikan klaim sebelumnya oleh militer Israel sebagai tidak benar. Pasukan Israel diketahui menembaki ambulans Bulan Sabit Merah Palestina meskipun lampu darurat menyala dan staf medis mengenakan seragam yang sangat mudah dikenali. Militer Israel sebelumnya menyatakan bahwa armada ambulans bergerak secara mencurigakan tanpa sinyal darurat. Namun, bukti visual menunjukkan kebalikannya.
Bukti video yang tersebar luas berasal dari ponsel milik salah satu pekerja medis yang tewas dalam insiden tersebut. Video ini kemudian dipublikasikan oleh The New York Times dan telah menjadi topik hangat di kalangan media lokal maupun internasional. Menurut Kantor Media Gaza, rekaman ini mengungkap kebohongan sistematis yang dilakukan oleh tentara Israel terkait serangan mereka terhadap fasilitas medis dan personel sipil.
Sementara itu, dampak konflik di Jalur Gaza semakin memprihatinkan. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat agresi Israel telah mencapai 1.309 orang sejak pertengahan Maret lalu. Selain itu, lebih dari 162 warga lainnya terluka dalam serangan-serangan terbaru. Data terkini juga menunjukkan bahwa sejak Oktober 2023, jumlah total martir mencapai lebih dari 50 ribu jiwa, dengan lebih dari 115 ribu luka-luka.
Situasi kemanusiaan di wilayah ini tetap memburuk, dengan panggilan mendesak dari berbagai pihak untuk mengakhiri siklus kekerasan. Kantor Media Gaza menekankan pentingnya penegakan hukum internasional guna mencegah pelanggaran lebih lanjut terhadap hak-hak dasar manusia. Seruan ini diharapkan dapat mempercepat upaya dunia internasional dalam menjamin keadilan dan perdamaian di wilayah konflik tersebut.