Pasar modal Indonesia mengalami penurunan signifikan pada awal pekan ini, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 2,27%. Pelemahan ini terjadi seiring perhatian investor yang tertuju pada pengumuman kepengurusan Danantara, lembaga strategis yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset negara. Selain itu, pelaku pasar juga mempersiapkan diri untuk libur Lebaran, yang membuat aktivitas transaksi cenderung melambat. Dalam satu bulan terakhir, dana asing mencatatkan keluaran sebesar Rp19,85 triliun.
Sementara itu, konferensi pers tentang Danantara akan digelar hari ini, menampilkan kepemimpinan baru yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pendanaan awal US$ 20 miliar. Di sisi lain, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Himbara juga menjadi sorotan karena akan menentukan komposisi direksi bank-bank milik negara serta rencana strategis ke depannya.
Mulai dari perdagangan pagi, IHSG telah menunjukkan tren negatif dengan penurunan tajam setelah pembukaan. Hal ini dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap pengumuman penting dari Danantara serta persiapan investor menjelang momen Lebaran. Aktivitas jual yang meningkat membuat nilai IHSG turun hingga level 6.116,15, dengan lebih dari 489 saham yang mengalami penurunan harga.
Penurunan IHSG kali ini tidak hanya disebabkan oleh faktor domestik tetapi juga oleh arus modal asing yang terus meninggalkan pasar saham Indonesia. Dalam periode sebulan terakhir, total net foreign sell mencapai Rp19,85 triliun, yang semakin memperparah pelemahan pasar. Selain itu, fokus investor yang beralih ke persiapan Lebaran menyebabkan volume transaksi menurun drastis, sehingga IHSG berpotensi melanjutkan tren negatifnya dalam beberapa pekan mendatang. Kondisi ini juga tercermin dari trading halt yang terjadi pada perdagangan sebelumnya ketika indeks jatuh hingga 7,11%.
Hari ini, pengumuman struktur kepengurusan Danantara akan menjadi pusat perhatian pasar. Lembaga ini, yang memiliki initial funding sebesar US$ 20 miliar, akan mengelola aset-aset BUMN senilai Rp9.000 triliun. Kepengurusan yang dipimpin oleh Rosan Roeslani, Dony Oskaria, dan Pandu Sjahrir diharapkan dapat memberikan panduan baru bagi pengelolaan aset strategis nasional.
Berbicara tentang BUMN, empat bank Himbara juga akan mengadakan RUPST untuk menentukan langkah strategis mereka ke depan. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) akan mengumumkan komposisi baru direksi dan komisaris serta rencana pembagian dividen. Kehadiran kepemimpinan baru di Danantara dan Himbara diharapkan dapat membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia dengan mengoptimalkan potensi aset negara dan meningkatkan kinerja korporasi strategis.