Pasar
Protes Terhadap Musk Membuat Saham Tesla Anjlok Drastis
2025-03-24

Pada akhir pekan lalu, protes yang dilakukan oleh ratusan warga Amerika Serikat di sekitar 90 showroom Tesla menimbulkan dampak besar pada perusahaan otomotif tersebut. Gerakan yang dikenal sebagai "Tesla Takedown" ini berlangsung selama lima minggu dan meminta masyarakat untuk menjual kendaraan serta saham Tesla mereka sebagai bentuk oposisi terhadap kebijakan Elon Musk. Sebagai pemilik mayoritas saham Tesla, Musk telah meminta karyawan tetap mempertahankan kepemilikan mereka, meskipun harga saham Tesla turun hampir setengahnya dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, jumlah kendaraan Tesla yang dijual kembali juga meningkat tajam, mencerminkan ketegangan yang semakin meluas.

Kebijakan Musk yang kontroversial saat memimpin lembaga bernama Department of Government Efficiency (DOGE) menjadi pemicu utama dari gerakan ini. DOGE mengusulkan pengurangan tenaga kerja di IRS sebesar 20% serta penutupan United States Institute of Peace, langkah-langkah yang dinilai merugikan layanan publik. Para aktivis seperti Alex Winter dari Hollywood dan Joan Donovan dari Boston University memimpin kampanye ini, yang kini berkembang pesat dengan dukungan dari organisasi lokal di 28 negara bagian AS.

Aksi protes ini telah menarik lebih dari 400 peserta di salah satu lokasi, seperti showroom Tesla di Rockville, Maryland. Peserta membawa spanduk-spanduk dengan pesan-pesan kritis terhadap Musk, seperti "Honk if you hate Elon." Demonstran menyatakan bahwa kebijakan Musk tidak hanya memengaruhi Tesla tetapi juga berbagai aspek kehidupan lainnya melalui pemangkasan anggaran layanan publik. Situasi ini membuat Tesla dan Musk sendiri masih belum memberikan tanggapan resmi atas situasi yang terus memanas.

Tingginya penjualan kembali kendaraan Tesla model tahun 2017 atau lebih baru menunjukkan reaksi masyarakat terhadap gerakan ini. Dalam dua minggu pertama bulan Maret, sebanyak 1,4% kendaraan Tesla masuk daftar trade-in, naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menciptakan tekanan tambahan pada perusahaan yang sudah menghadapi penurunan drastis dalam nilai sahamnya.

Situasi ini menyoroti konflik antara pendekatan bisnis Musk dan ekspektasi masyarakat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Meskipun Musk meminta loyalitas dari para karyawannya, respons pasar dan masyarakat tampaknya menunjukkan ketidakpuasan yang semakin besar. Tanpa komentar langsung dari Tesla maupun Musk, masa depan hubungan perusahaan dengan konsumennya tetap dipertanyakan. Kondisi ini menuntut solusi yang lebih inklusif untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan sosial.

More Stories
see more