Pasar
Pembagian Dividen BRI Meningkatkan Kepercayaan Investor
2025-03-24

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) baru saja mengumumkan pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 345 per lembar saham. Jumlah ini mencapai total Rp 51,74 triliun atau setara dengan 85% dari laba bersih yang diperoleh pada tahun buku 2024. Dengan kepemilikan negara sebesar 53,19%, pemerintah berhak atas dividen sekitar Rp 27,52 triliun. Sejarah menunjukkan bahwa BBRI telah secara konsisten membagikan dividen selama beberapa tahun terakhir, menjadikannya salah satu emiten Himbara yang andal dalam memberikan pengembalian bagi investor.

Dalam perkembangan terbaru, analis dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa pembayaran dividen tinggi ini sangat menarik bagi para pelaku pasar modal. Ia menekankan bahwa potensi Dividend Payout Ratio (DPR) untuk tahun 2024 dapat mencapai antara 80-85%, yang semakin memperkuat daya tarik investasi di BBRI.

Berdasarkan analisis fundamental, BBRI diprediksi akan melanjutkan pertumbuhan yang kuat di masa mendatang. Faktor-faktor seperti net interest margin dan stabilitas harga saham menunjukkan bahwa bank ini masih dalam fase konsolidasi yang sehat. Selain itu, analis tersebut juga menyarankan bahwa ketika harga saham turun di bawah nilai wajarnya, ini adalah kesempatan ideal bagi investor untuk melakukan akumulasi beli.

Nafan lebih lanjut menjelaskan bahwa komitmen BRI dalam menjaga good capital balance sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan investor. Hal ini tercermin dari pembayaran dividen yang tetap konsisten meskipun kondisi pasar sedang menghadapi volatilitas.

Ketertarikan investor pada saham BBRI tidak hanya didorong oleh DPR yang menjanjikan, tetapi juga oleh kinerja stabil yang ditunjukkan oleh bank ini. Dengan catatan historis yang kuat, BBRI terus menjadi pilihan investasi yang aman di tengah fluktuasi pasar. Para analis optimistis bahwa langkah ini akan memperkuat posisi BRI sebagai salah satu lembaga keuangan terpercaya di Indonesia.

More Stories
see more