Perubahan dalam kebijakan perdagangan mulai menampakkan dampaknya pada sektor otomotif di Amerika Serikat. Peningkatan tarif impor kendaraan diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga mobil yang dijual di pasar AS, dengan potensi penurunan jumlah unit kendaraan yang terjual secara tahunan. Para analis memperkirakan bahwa angka ini dapat mencapai hingga 25.841 unit per tahun akibat ketidakstabilan ekonomi yang ditimbulkan oleh aturan baru tersebut. Selain itu, produsen mobil domestik maupun internasional mungkin mengalami tantangan dalam bersaing di pangsa pasar global karena biaya produksi yang meningkat.

Kebijakan terbaru juga menyoroti larangan penggunaan teknologi dari China, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras yang terhubung ke internet. Larangan ini bertujuan untuk melindungi infrastruktur keamanan nasional dari ancaman asing. Kendaraan buatan China seperti Buick Envision dari General Motors dan Lincoln Nautilus dari Ford Motor, yang saat ini dirakit di negara tersebut, menjadi target utama regulasi ini. Dengan adanya rencana pelarangan mulai berlaku pada tahun 2027 untuk perangkat lunak dan tahun 2029 atau 2030 untuk perangkat keras, para pihak terkait memiliki waktu singkat untuk memberikan masukan terkait aturan ini selama periode komentar publik yang tersedia.

Dalam konteks yang lebih luas, langkah-langkah ini mencerminkan upaya pemerintah AS untuk melindungi integritas sistem keamanan nasional melalui pengawasan yang lebih ketat terhadap produk-produk asing. Meskipun demikian, manfaat jangka panjang dari kebijakan ini tidak hanya terletak pada perlindungan keamanan, tetapi juga membuka peluang bagi industri lokal untuk berkembang dengan cara inovatif. Dengan mengedepankan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, harapan besar ada pada penciptaan produk-produk otomotif yang lebih aman, efisien, serta ramah lingkungan demi menjaga stabilitas ekonomi global.