Di tengah dinamika ekonomi global, industri jasa keuangan di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga April 2025, total penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 56,06 triliun. Angka ini mencakup kontribusi dari berbagai sumber, termasuk enam emiten baru yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 3,31 triliun melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Selain itu, penggalangan dana melalui surat utang tercatat menjadi penyumbang terbesar dengan total Rp 46,6 triliun. Sektor securities crowdfunding (SCF) juga turut berkembang, dengan total dana terkumpul sebesar Rp 1,53 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, selama periode tersebut telah ada 18 penyelenggara SCF yang memperoleh izin operasi. Potensi pertumbuhan pasar modal tampaknya masih besar, dengan rencana tambahan 20 emiten baru hingga akhir tahun. Hal ini diprediksi akan meningkatkan total penggalangan dana melalui IPO menjadi Rp 4,48 triliun. Lebih lanjut, OJK mencatat adanya pipeline penggalangan dana senilai Rp 70,54 triliun yang siap direalisasikan hingga akhir tahun.
Dengan fokus pada diversifikasi instrumen keuangan, OJK terus mendorong inovasi dalam sistem penggalangan dana. Surat utang tetap menjadi andalan dalam struktur pembiayaan, namun kontribusi dari platform SCF menunjukkan potensi baru bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam upaya mendukung stabilitas sektor keuangan, OJK juga memberikan perhatian khusus pada regulasi untuk menjaga transparansi dan kepercayaan investor.
Inarno menyampaikan optimisme bahwa dengan dukungan infrastruktur pasar modal yang semakin baik, target penggalangan dana hingga akhir tahun dapat tercapai. Peningkatan jumlah emiten baru dan pemanfaatan teknologi digital dalam proses penggalangan dana diharapkan dapat memperkuat daya tarik pasar modal Indonesia di mata investor domestik maupun internasional.
Kemajuan penggalangan dana di pasar modal Indonesia menunjukkan langkah positif dalam membangun ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan kuat. Adanya dukungan regulasi serta inovasi dalam metode penggalangan dana membuka peluang baru bagi berbagai kalangan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Proyeksi penggalangan dana hingga akhir tahun mencerminkan keyakinan bahwa pasar modal Indonesia akan terus berkembang sebagai salah satu tulang punggung ekonomi negara.