Berita
Pengusaha Miliarder Dunia dan Kepemilikan Emas yang Mengagumkan
2025-04-24

Sejak zaman dahulu, emas telah menjadi lambang kekuatan, status sosial, serta kekayaan. Dari periode pemerintahan monarki hingga era modernitas, logam mulia ini tetap dianggap sebagai benteng perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi global. Menurut laporan World Gold Council, hingga akhir 2024, produksi tambang emas dunia mencapai lebih dari 216.000 ton. Amerika Serikat (AS) memegang posisi pertama dalam hal cadangan emas nasional dengan total 8.134 ton. Jerman dan Tiongkok menempati urutan kedua dan ketiga masing-masing, sementara India juga menunjukkan dominasi besar melalui kepemilikan rumah tangga sebesar 24.000 ton. Selain cadangan resmi, beberapa tokoh finansial dunia seperti John Paulson, George Soros, Ray Dalio, dan Eric Sprott memiliki eksposur signifikan pada investasi emas baik secara fisik maupun melalui ETF.

Banyaknya pengusaha miliarder yang menginvestasikan aset mereka dalam bentuk emas bukanlah fenomena baru. Sebagai contoh, John Paulson, manajer hedge fund asal AS, dikenal sebagai salah satu kolektor emas terbesar di dunia. Setelah krisis keuangan tahun 2008, ia memutuskan untuk menempatkan banyak portofolionya pada emas karena keyakinannya bahwa logam ini dapat melindungi nilai dari pelemahan mata uang dolar AS. Investasi serupa dilakukan oleh Eric Sprott, seorang miliarder Kanada yang menyimpan sekitar 90% kekayaannya dalam bentuk emas dan perak. Keberhasilannya dalam berbisnis logam mulia membuatnya mendapatkan reputasi tinggi di dunia keuangan.

Tak hanya itu, dua nama besar lainnya, yaitu George Soros dan Ray Dalio, juga ikut serta dalam tren ini. Melalui SPDR Gold Trust dan Barrick Gold Corp ETF, Soros telah menyalurkan investasi senilai USD264 juta. Di sisi lain, Dalio, pendiri Bridgewater Associates, selalu optimistis tentang potensi emas sebagai pelindung dari gejolak geopolitik dan ekonomi global. Sikap bullish-nya terhadap logam ini menjadikan emas sebagai elemen penting dalam strategi investasi jangka panjangnya.

Stanley Druckenmiller, miliarder dengan kekayaan bersih lebih dari USD6,9 miliar, juga termasuk dalam kelompok investor yang aktif berpartisipasi dalam pasar emas melalui ETF pertambangan emas. Pendekatan ini memungkinkan para investor seperti dia untuk memperoleh akses tanpa harus membeli emas secara langsung. Saat ini, skema ETF emas global telah mencapai total dana kelolaan sebesar 3.445 ton, dengan SPDR Gold Shares menjadi yang terbesar di antaranya.

Rumah tangga di negara-negara berkembang seperti India dan Tiongkok juga memainkan peran besar dalam menimbun emas. Total kepemilikan rumah tangga di India sendiri mencapai 24.000 ton, hampir setara dengan keseluruhan cadangan emas bank sentral di dunia. Fenomena ini menunjukkan betapa eratnya hubungan masyarakat dengan emas sebagai simbol keamanan finansial dan tradisi budaya.

Meskipun cara investasi emas bervariasi, mulai dari pembelian fisik hingga partisipasi dalam ETF, tujuannya tetap sama: melindungi nilai aset di tengah dinamika ekonomi global yang tidak menentu. Para miliarder ini tidak hanya melihat emas sebagai alat investasi tetapi juga sebagai benteng perlindungan yang efektif dalam menghadapi ketidakstabilan masa depan.

More Stories
see more