Dalam era perkembangan teknologi yang pesat, profesi penilai menghadapi tantangan baru yang memerlukan adaptasi terhadap perubahan zaman. Konferensi internasional bertajuk "Navigating Valuation in the Industrial Revolution 5.0 Era" membahas pentingnya integrasi teknologi, ekonomi kreatif, dan tanggung jawab sosial dalam pengembangan profesi ini. Acara yang diselenggarakan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) bekerja sama dengan berbagai pihak menyoroti tiga tema utama: adopsi teknologi canggih dalam penilaian, pemahaman mendalam tentang aset tak berwujud seperti hak kekayaan intelektual, serta perlunya menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam praktik penilaian.
Pada hari Kamis (24/4/2025), MAPPI mengadakan konferensi internasional di Jakarta yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, hingga International Valuation Standards Council (IVSC). Dalam acara tersebut, Ketua Umum MAPPI, Budi Prasodjo, menekankan pentingnya transformasi dalam profesi penilai untuk tetap relevan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia menyampaikan bahwa penilai tidak hanya harus mahir dalam bidang teknis, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi modern dan memahami isu-isu sosial.
Konferensi ini fokus pada tiga aspek utama. Pertama, penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan dan analisis data besar diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses penilaian. Kedua, pertumbuhan ekonomi kreatif telah meningkatkan nilai aset tak berwujud seperti paten dan merek dagang. Oleh karena itu, para penilai harus memiliki wawasan mendalam mengenai hal ini. Ketiga, dalam konteks pengadaan tanah, praktik penilaian harus tetap adil dan transparan serta mempertimbangkan dampak sosial terhadap komunitas setempat.
Budi menegaskan bahwa MAPPI akan terus berkomitmen untuk memperkuat standar internasional dan menjaga integritas dalam profesi penilai di Indonesia.
Sebagai seorang jurnalis, saya merasa bahwa konferensi ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya fleksibilitas dan inovasi dalam menghadapi perubahan cepat. Para profesional harus selalu siap untuk belajar dan beradaptasi dengan dinamika dunia kerja agar dapat memberikan kontribusi maksimal kepada masyarakat luas. Ini adalah langkah penting bagi Indonesia untuk memastikan keberlanjutan profesi penilai di masa depan.