Pasar
Peningkatan Tarif Impor Ancam Stabilitas Ekonomi Amerika
2025-03-28

Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, telah menyampaikan peringatan serius terkait dampak negatif dari kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump. Kebijakan kenaikan tarif impor diperkirakan akan meningkatkan tingkat inflasi di AS secara tidak terelakkan. Sejak kepemimpinannya dimulai kembali, Trump telah memperkenalkan berbagai kebijakan perdagangan yang menuai kontroversi, termasuk pemberlakuan pajak impor pada sejumlah produk dari mitra dagang utama seperti China, Kanada, dan Meksiko. Terbaru, ia menaikkan tarif impor kendaraan hingga 25%, yang diprediksi akan memicu kenaikan harga secara luas.

Kebijakan Perdagangan Trump Picu Kekhawatiran Inflasi

Dalam periode musim semi yang penuh ketegangan politik, dua tokoh penting dari Federal Reserve, Susan Collins dari Boston Fed dan Alberto Musalem dari St. Louis Fed, mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap potensi eskalasi inflasi akibat kebijakan perdagangan Trump. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara resmi di Boston awal bulan April 2025. Collins, yang memiliki hak suara dalam komite penetapan suku bunga tahun ini, menjelaskan bahwa tarif baru kemungkinan besar akan meningkatkan tekanan inflasi dalam waktu dekat. Ia menambahkan bahwa jika kebijakan tarif semakin meluas, maka inflasi bisa menjadi lebih persisten.

Musalem dari St. Louis Fed juga setuju dengan pandangan tersebut. Menurutnya, selain dampak langsung pada harga barang, tarif dapat memberikan pengaruh tidak langsung yang lebih lama terhadap inflasi. Berdasarkan analisis dari St. Louis Fed, total peningkatan inflasi diperkirakan mencapai 1,2 poin persentase, yang jauh melampaui target inflasi Fed sebesar 2%. Dengan tugas ganda untuk mengendalikan inflasi dan pengangguran, The Fed mungkin dipaksa untuk menahan pemotongan suku bunga lebih lama, sehingga biaya pinjaman bagi konsumen dan bisnis tetap tinggi.

Survei keyakinan konsumen menunjukkan adanya penurunan drastis sejak Trump kembali menjabat. Responden menyatakan kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari tarif serta ancaman kenaikan inflasi. Di sisi lain, pejabat Fed memproyeksikan dua kali pemotongan suku bunga dalam tahun ini, namun dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang semakin suram.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, situasi ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan perdagangan yang seimbang. Ketidakpastian akibat fluktuasi kebijakan perdagangan dapat merusak stabilitas ekonomi global. Bagi pembaca, pelajaran yang bisa diambil adalah perlunya kesadaran akan dampak jangka panjang dari kebijakan ekonomi yang dibuat oleh para pemimpin dunia, terutama dalam era globalisasi saat ini.

More Stories
see more