Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa positif menjelang libur Lebaran, meskipun awal perdagangan cenderung lesu. Pada penutupan, IHSG berhasil berbalik arah dengan kenaikan 0,59%. Kinerja ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk masuknya dana asing dan daya tarik dividen perusahaan blue chip, khususnya bank BUMN. Selain itu, optimisme pasar terhadap Danantara menjadi salah satu katalis lonjakan IHSG.
Sentimen negatif seperti kebijakan tarif internasional dan lesunya ekonomi global tampaknya tertutupi oleh harapan terkait pembagian dividen dan dampak ekonomi mudik. Ekonomi yang bernilai ratusan triliun rupiah diharapkan dapat mendorong aktivitas pasar saham dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Pada hari terakhir sebelum libur panjang Lebaran, IHSG menguat setelah sempat melorot di awal sesi perdagangan. Kenaikan ini didorong oleh antusiasme investor terhadap emiten blue chip, terutama sektor perbankan milik BUMN. Saham BMRI dan BBRI menjadi incaran utama, dengan imbal hasil dividen yang menarik hingga 10%. Ini merupakan kelanjutan dari reli dua hari sebelumnya, di mana IHSG mencatatkan kenaikan signifikan.
Ketertarikan investor pada saham bank BUMN meningkat setelah pengumuman pembagian dividen dari laba tahun buku 2024. Koreksi harga saham sebelumnya membuat nilai dividen lebih menarik bagi para pemodal. Selain itu, aliran dana asing yang masuk juga memberikan dukungan kuat. Tercatat, dalam dua hari terakhir, asing net buy mencapai Rp 2,8 triliun. Hal ini memperlihatkan bahwa investor asing mulai melihat potensi jangka panjang di pasar modal Tanah Air.
Optimisme pasar tidak hanya berasal dari sektor keuangan tetapi juga didukung oleh peluang ekonomi mudik. Meski adanya sentimen negatif dari luar negeri, seperti kebijakan tarif Trump, pembagian dividen dan harapan ekonomi mudik membantu meredam tekanan tersebut. Bahana Sekuritas menyebutkan bahwa komposisi direksi baru Danantara, yang mayoritas berlatar belakang profesional di pasar modal global, menjadi salah satu pendorong optimisme pasar.
Dengan nilai ekonomi mudik yang mencapai ratusan triliun rupiah, diharapkan sektor-sektor seperti pasar saham, ekonomi daerah, dan UMKM akan mendapatkan manfaat signifikan. Dukungan ini diyakini dapat memperkuat stabilitas pasar saat perdagangan dibuka kembali setelah libur panjang Idulfitri. Para analis percaya bahwa kombinasi antara sentimen domestik dan global dapat mendorong kinerja IHSG secara positif di masa mendatang.