Pada tahun 2025, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang tunai masyarakat untuk Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), seperti Lebaran atau Idulfitri, akan menurun. Jumlah uang tunai yang disiapkan oleh BI diperkirakan sebesar Rp180,9 triliun, turun dibandingkan dengan angka Rp183 triliun pada tahun sebelumnya. Penyebab utama penurunan ini adalah perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin beralih ke transaksi non-tunai melalui berbagai platform digital.

Kondisi Transaksi Uang Tunai di Lebaran 2025

Dalam persiapan menyambut momen penting Lebaran 2025, Bank Indonesia mengumumkan bahwa permintaan uang kartal akan mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya penggunaan teknologi dalam transaksi harian, khususnya melalui sistem pembayaran digital seperti QRIS dan mobile banking. Menurut Direktur Eksekutif & Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, M. Anwar Bashori, tren ini mencerminkan pergeseran perilaku masyarakat yang lebih modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Di bulan suci Ramadan hingga hari raya Idulfitri, aktivitas ekonomi biasanya meningkat. Namun, dalam konteks saat ini, masyarakat cenderung menggunakan metode pembayaran tanpa kontak atau non-tunai sebagai alternatif dari uang fisik. Fenomena ini menunjukkan bagaimana transformasi digital telah membawa perubahan besar dalam cara masyarakat bertransaksi.

Lebih lanjut, dialog antara Shinta Zahara dari CNBC Indonesia dengan M. Anwar Bashori memberikan gambaran mendalam tentang dinamika perputaran uang selama periode Lebaran 2025. Diskusi tersebut juga menyoroti pentingnya strategi bank sentral dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Transisi ini menjadi bukti nyata betapa pesatnya perubahan teknologi memengaruhi aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang keuangan.

Dengan adanya pengurangan kebutuhan uang fisik, langkah ini dapat membantu mengurangi biaya operasional yang terkait dengan distribusi dan pemeliharaan uang kartal.

Inspirasi dari Laporan Ini

Berkaca pada kondisi transaksi uang saat ini, laporan ini memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak. Pertama, evolusi teknologi finansial tidak hanya memudahkan proses transaksi tetapi juga membantu mengurangi beban logistik yang terkait dengan distribusi uang fisik. Selain itu, perubahan ini menunjukkan betapa pentingnya adaptasi terhadap inovasi teknologi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara efisien dan aman.

Bagi pembaca, laporan ini menjadi pengingat bahwa dunia sedang bergerak menuju era yang lebih digital. Oleh karena itu, penting bagi individu maupun institusi untuk terus belajar dan memanfaatkan teknologi baru agar tetap relevan di masa depan.