Gaya Hidup
Penyebab dan Penanganan Asam Lambung yang Sering Terabaikan
2025-02-22

Peningkatan asam lambung sering diabaikan karena gejalanya mirip dengan flu atau pilek. Gejala seperti suara serak dan sakit tenggorokan dapat disebabkan oleh gangguan pada otot kerongkongan. Kondisi ini terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah tidak berfungsi dengan baik, memungkinkan asam lambung untuk naik kembali ke kerongkongan. Hal ini dikenal sebagai gastroesophageal reflux atau acid reflux. Jika terjadi secara kronis, kondisi ini disebut refluks gastroesofagus (GERD). Gejala umum GERD meliputi nyeri di perut bagian atas dan dada. Untuk mengatasi masalah ini, seorang ahli gastroenterologi dari Harvard Medical School merekomendasikan beberapa langkah alami.

Mengenal Penyebab Asam Lambung Naik

Asam lambung naik terjadi ketika otot sfingter esofagus bagian bawah tidak menutup sempurna setelah makanan melewatinya. Akibatnya, asam lambung dan makanan dapat kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman di mulut, sakit tenggorokan, dan suara serak. Kondisi ini dapat menjadi kronis dan dikenal sebagai refluks gastroesofagus (GERD), yang ditandai dengan nyeri di perut bagian atas dan dada.

Situasi ini bisa terjadi jika seseorang memiliki masalah di kerongkongan, peningkatan kadar asam lambung, atau ketika lambung dalam kondisi kosong. Gangguan ini sering kali sulit dideteksi karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, seperti flu atau pilek. Namun, pemahaman yang tepat tentang penyebabnya dapat membantu dalam pengobatan dan pencegahan. Misalnya, ketika sfingter esofagus bermasalah, asam lambung dapat dengan mudah mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman dan gejala-gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Cara Alami Mengatasi Asam Lambung

Ahli gastroenterologi Dr. Jacqueline Wolf dari Harvard Medical School menyarankan beberapa cara alami untuk meredakan asam lambung. Pertama, makan dengan porsi kecil dan lebih sering dapat membantu mencegah peningkatan asam lambung. Selain itu, hindari makanan tertentu yang dapat memicu refluks, seperti makanan pedas, berlemak, dan minuman bersoda. Minum air biasa daripada minuman bersoda juga dapat mengurangi risiko asam lambung naik.

Langkah-langkah lain termasuk tidak tidur setelah makan, menghindari olahraga berat setelah makan, dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi. Menurunkan berat badan jika disarankan juga dapat membantu, karena berat badan berlebihan dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Berhenti merokok dan memeriksa obat-obatan yang dikonsumsi juga penting. Jika metode-metode ini tidak efektif atau kondisi semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

More Stories
see more