Pasar
Rencana Pembagian Dividen Bank Mandiri: Potensi Yield 7,72%
2025-03-25

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana untuk mengumumkan jumlah pembagian dividen dari laba bersih yang diraih pada tahun buku 2024. Keputusan ini akan diambil setelah persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Berdasarkan catatan keuangan, bank tersebut berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp55,78 triliun, meningkat tipis dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Dengan asumsi rasio dividen tetap di level 60%, seperti arahan Kementerian BUMN, maka pembagian dividen diperkirakan sekitar Rp358,6 per lembar saham. Hal ini memberikan potensi dividend yield sebesar 7,72% bagi investor yang membeli saham pada harga terakhir perdagangan. Selain itu, agenda RUPST juga mencakup permohonan persetujuan pembelian kembali saham atau buyback serta beberapa perubahan internal dalam struktur pengelolaan perusahaan.

Pada hari Rabu, Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo menjelaskan bahwa Bank Mandiri telah mempertahankan pola pembagian dividen sebesar 60% dari laba bersih selama lima tahun terakhir. Pola ini dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pemegang saham mayoritas, yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah ini bertujuan untuk menjamin stabilitas bagi para pemegang saham sambil tetap memperhatikan pertumbuhan bisnis bank secara keseluruhan.

Laba bersih yang dicatat oleh Bank Mandiri pada tahun 2024 mencapai Rp55,78 triliun, naik sebesar 1,31% dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya yaitu Rp55,06 triliun. Pertumbuhan ini menjadi indikator positif terhadap kinerja bank, meskipun tidak signifikan. Dengan angka laba tersebut, pembagian dividen diperkirakan mencapai Rp358,6 per lembar saham jika rasio pembayaran dividen tetap dipertahankan di angka 60%. Harga penutupan saham BMRI pada perdagangan Senin lalu mencapai Rp4.640, sehingga menghasilkan yield sebesar 7,72% bagi para investor.

Selain fokus pada pembagian dividen, RUPST Bank Mandiri yang akan digelar di Auditorium Plaza Bank Mandiri, Jakarta, juga membahas rencana pembelian kembali saham atau buyback, perubahan anggaran dasar perseroan, serta pergantian susunan pengurus. Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan efisiensi operasional dan penguatan modal bank di masa mendatang. Perlu dicatat bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu BUMN lainnya di sektor perbankan, telah lebih dulu melaksanakan RUPST dengan pembagian dividen mencapai Rp51,74 triliun atau setara Rp345 per lembar saham dengan rasio pembayaran 85%.

Adanya kebijakan pembagian dividen dan perubahan internal yang direncanakan oleh Bank Mandiri menunjukkan komitmen manajemen untuk menjaga kepercayaan investor serta mendorong performa bisnis ke depan. Investor dapat memanfaatkan peluang ini sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang, terlebih dengan tingkat yield yang cukup menarik. Disamping itu, rencana buyback dan perubahan susunan pengurus diyakini akan memberikan dampak positif bagi kinerja bank di masa mendatang.

More Stories
see more