Berita
Strategi Hyundai dan Kia Menghadapi Ancaman Tarif Impor AS
2025-04-04

Pabrikan mobil Korea Selatan, Hyundai Motor dan Kia, mengambil langkah proaktif terkait ancaman pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menaikkan tarif impor otomotif sebesar 25 persen. Kedua perusahaan ini telah membangun fasilitas manufaktur di Amerika Serikat guna memitigasi dampak negatif dari kebijakan tersebut. Melalui kolaborasi teknologi dengan General Motors (GM), mereka berupaya meningkatkan kapasitas produksi lokal di Georgia dan Alabama. Dengan strategi ini, Hyundai dan Kia bertujuan memenuhi permintaan pasar domestik AS tanpa bergantung pada ekspor langsung dari Korea Selatan.

Kendaraan merupakan komoditas ekspor utama Korea Selatan ke AS, yang mencapai USD34,74 miliar tahun lalu. Jika ancaman bea masuk diterapkan, diperkirakan penurunan ekspor otomotif Korea Selatan bisa mencapai 18,6 persen atau setara dengan USD6,36 miliar. Situasi ini juga akan berdampak pada laba operasi Hyundai dan Kia, yang bisa berkurang hingga 4,3 triliun won jika tarif ditekan menjadi 10 persen saja.

Investasi Lokal sebagai Solusi Mitigasi Risiko

Hyundai dan Kia telah melangkah maju dalam membangun infrastruktur produksi di Amerika Serikat. Fokus mereka adalah memproduksi kendaraan secara lokal untuk meminimalkan pengaruh potensial dari ancaman tarif impor. Pabrik di Georgia, yang memiliki kapasitas produksi sekitar 696.100 unit saat ini, dapat ditingkatkan hingga mencapai lebih dari 1 juta unit ketika beroperasi secara optimal. Strategi ini dirancang untuk memastikan bahwa sebagian besar penjualan di AS berasal dari produksi lokal.

Dalam upaya mendukung inisiatif ini, Hyundai dan Kia telah menjalin kerja sama teknologi dengan General Motors (GM). Kolaborasi ini membantu meningkatkan efisiensi produksi serta inovasi teknologi kendaraan. Wakil Presiden Eksekutif Hubungan Investor Hyundai Motor, Koo Za-yong, menyatakan bahwa tujuan akhir perusahaan adalah melokalisasi seluruh proses produksi. Langkah ini memungkinkan Hyundai dan Kia menutupi hingga 80 persen penjualan AS hanya dengan produksi di wilayah tersebut. Dengan pabrik di Alabama yang memiliki kapasitas 400.000 mobil dan tambahan 350.000 unit dari fasilitas baru di Georgia, kedua perusahaan siap menghadapi tantangan regulasi perdagangan internasional.

Dampak Potensial Tarif Impor terhadap Industri Otomotif Korea Selatan

Ancaman kenaikan tarif impor oleh pemerintah AS tidak hanya mempengaruhi Hyundai dan Kia tetapi juga industri otomotif Korea Selatan secara keseluruhan. Kendaraan merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar Korea Selatan ke AS, dengan nilai ekspor mencapai USD34,74 miliar tahun lalu. Jika skenario tarif 25 persen terwujud, diperkirakan ada penurunan signifikan dalam jumlah ekspor mobil Korea Selatan ke Amerika Serikat. Penurunan ini diperkirakan mencapai 18,6 persen atau setara dengan USD6,36 miliar.

Institut Penelitian Ekonomi IBK memperingatkan bahwa situasi ini dapat memberikan dampak serius terhadap stabilitas finansial perusahaan otomotif Korea Selatan. Analisis dari KB Securities juga menunjukkan bahwa jika tarif ditekan menjadi 10 persen, Hyundai Motor dan Kia dapat mengalami pemotongan laba operasi sebesar 4,3 triliun won. Oleh karena itu, strategi melokalisasi produksi menjadi solusi penting bagi Hyundai dan Kia untuk menjaga daya saing mereka di pasar AS. Dengan memproduksi kendaraan di lokasi dekat konsumen, kedua perusahaan dapat menghindari risiko finansial yang besar sekaligus memperkuat posisi mereka di kancah global.

More Stories
see more