Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi individu tanpa pandang usia. Artikel ini membahas dua tanda utama OCD pada anak-anak, termasuk perasaan tidak aman secara berlebihan dan kebutuhan akan konfirmasi bahwa mereka tidak menyakiti orang lain. Kondisi ini dapat dipicu oleh faktor genetik, kimia otak, atau lingkungan sekitar. Gejalanya meliputi perilaku repetitif seperti mencuci tangan berkali-kali, memeriksa sesuatu berulang kali, serta memiliki aturan ketat dalam rutinitas harian.
Anak dengan OCD sering merasa cemas dan takut akan hal-hal buruk yang mungkin terjadi pada diri mereka sendiri atau keluarga mereka. Selain itu, mereka juga membutuhkan rasa pasti bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas penderitaan orang lain. Tanda-tanda ini bisa mengganggu perkembangan anak dan aktivitas sehari-hari mereka.
Pada anak-anak yang menderita OCD, salah satu gejala yang cukup menonjol adalah kecenderungan mereka untuk merasa tidak aman secara berlebihan. Mereka sering kali khawatir tanpa alasan jelas, bahkan saat situasi tidak memberikan ancaman nyata. Perilaku ini ditunjukkan dengan pertanyaan berulang kepada orang tua atau orang dewasa di sekitarnya untuk memastikan segala sesuatunya baik-baik saja.
Misalnya, anak-anak tersebut mungkin terobsesi dengan kebersihan hingga melakukan pencucian tangan lebih dari seratus kali dalam sehari. Mereka juga bisa sangat kuatir akan sakit atau mengalami bencana besar meskipun tidak ada bukti konkret yang mendukung kekhawatiran tersebut. Hal ini sering kali membuat anak sulit tidur atau fokus pada kegiatan sekolah karena pikiran negatif mereka selalu aktif.
Selain kecemasan terhadap diri sendiri, anak-anak dengan OCD juga sering merasa bertanggung jawab atas keselamatan orang lain. Ini tercermin dari kebiasaan mereka untuk terus-menerus meminta konfirmasi bahwa mereka tidak menyebabkan masalah atau luka bagi orang-orang di sekitar mereka. Contohnya, mereka mungkin sering bertanya apakah mereka masih dicintai atau apakah mereka telah melakukan kesalahan fatal.
Bentuk lain dari gejala ini adalah ketika anak-anak mulai meragukan setiap tindakan mereka. Mereka mungkin khawatir bahwa kata-kata atau tindakan kecil mereka dapat menyebabkan masalah serius bagi teman atau keluarga. Misalnya, jika mereka secara tidak sengaja mengatakan sesuatu yang kurang tepat, mereka mungkin terus memikirkannya selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. Kebiasaan ini tidak hanya mempengaruhi emosi mereka tetapi juga hubungan sosial mereka, karena mereka menjadi terlalu sensitif terhadap respons orang lain.