Pada periode H-10 hingga hari pertama libur Idulfitri tahun 2025, PT Jasa Marga mencatat lonjakan signifikan kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek. Dari total 1.963.152 kendaraan yang keluar melalui empat gerbang tol utama, peningkatan ini mencapai 25,5 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal sehari-hari. Distribusi arus menuju Timur (Trans Jawa dan Bandung), Barat (Merak), serta Selatan (Puncak) juga tercatat secara rinci.
Dalam perayaan Lebaran 2025, data menunjukkan bahwa volume kendaraan meningkat tajam pada H-10 hingga hari pertama cuti besar. Data resmi dari PT Jasa Marga mengungkapkan bahwa empat gerbang tol utama menjadi jalur favorit masyarakat untuk bepergian. Gerbang Tol Cikampek Utama, yang menuju Trans Jawa dan Bandung, mencatat lonjakan tertinggi hingga 184,3 persen dibandingkan dengan kondisi lalu lintas harian.
Di sisi lain, distribusi kendaraan ke berbagai arah juga dianalisis secara mendetail. Sebanyak 55,8 persen atau lebih dari satu juta kendaraan memilih jalur menuju Timur, sementara 25,1 persen menuju Barat (Merak), dan sisanya, sekitar 19,1 persen, menuju Selatan (Puncak). Peningkatan ini juga diamati pada hari pertama Lebaran, dengan jumlah kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek mencapai 198.050 unit, naik 50,8 persen dari angka normal.
Menyusuri cerita di balik angka ini, dapat dipahami betapa pentingnya infrastruktur transportasi dalam mendukung mobilitas masyarakat Indonesia selama musim mudik. Dengan pengelolaan yang baik, pihak terkait berhasil mengantisipasi potensi kemacetan besar di sejumlah titik rawan.
Dari perspektif seorang jurnalis, fenomena ini memberikan pelajaran berharga tentang perlunya pemantauan ketat terhadap pola pergerakan masyarakat. Selain itu, data ini bisa menjadi dasar evaluasi untuk meningkatkan layanan transportasi masa depan. Dengan begitu, perjalanan masyarakat akan semakin nyaman dan aman di setiap momen spesial seperti Lebaran.