Berita
Peningkatan Signifikan Penumpang Kereta Api Selama Mudik Lebaran 2025
2025-04-01

Dalam periode mudik Lebaran tahun 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat peningkatan jumlah penumpang sebesar 8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan kebijakan Work From Anywhere (WFA), distribusi pergerakan penumpang menjadi lebih merata sepanjang bulan Maret 2025. Peningkatan ini menunjukkan tren positif dalam penggunaan layanan kereta api sebagai moda transportasi utama.

Secara keseluruhan, tiket yang terjual untuk masa angkutan Lebaran mencapai hampir 77 persen dari total kapasitas yang tersedia, termasuk tiket jarak jauh dan lokal. Kebijakan WFA juga memengaruhi pola perjalanan masyarakat, sehingga tidak hanya terjadi lonjakan pada hari-hari tertentu saja.

Kenaikan Permintaan Layanan Kereta Api

Data resmi dari PT Kereta Api Indonesia menunjukkan bahwa selama periode mudik Lebaran 2025, ada kenaikan signifikan jumlah penumpang yang menggunakan layanan kereta api. Jumlah penumpang meningkat hampir delapan persen dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan preferensi masyarakat terhadap moda transportasi yang aman, nyaman, serta efisien.

Berdasarkan laporan dari Vice President Public Relations KAI, sebanyak 2.015.447 penumpang telah menggunakan layanan kereta api selama periode 21-31 Maret 2025. Angka ini naik secara substansial dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai 1.873.254 pelanggan. Lonjakan permintaan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketersediaan tiket yang lebih luas dan kenyamanan fasilitas yang ditawarkan. Data tambahan mengungkapkan bahwa tiket yang sudah terjual mencapai 3.538.738 unit atau setara dengan 77 persen dari total kapasitas yang tersedia. Rincian tersebut mencakup 3.130.477 tiket untuk rute jarak jauh dan 408.261 tiket untuk kereta lokal.

Pengaruh Kebijakan Work From Anywhere Terhadap Arus Mudik

Selain kenaikan jumlah penumpang, pola migrasi masyarakat juga mengalami perubahan akibat penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA). Kebijakan ini memberi fleksibilitas kepada pekerja untuk bepergian pada waktu yang lebih bervariasi, sehingga mengurangi kepadatan pada tanggal-tanggal tertentu. Distribusi pergerakan penumpang menjadi lebih merata sepanjang bulan Maret 2025.

Penerapan WFA sejak 24 Maret 2025 mempengaruhi signifikan pola perjalanan masyarakat. Sebelum kebijakan ini diberlakukan, puncak pergerakan tercatat pada 23 Maret 2025 dengan jumlah penumpang mencapai 183.123 orang. Namun, setelah kebijakan mulai berlaku, pergerakan penumpang menjadi lebih stabil tanpa adanya lonjakan drastis pada hari-hari tertentu. Fenomena ini menunjukkan bahwa kebijakan WFA tidak hanya membantu mengurangi kepadatan arus mudik, tetapi juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan mereka secara lebih efektif. Dengan demikian, PT Kereta Api Indonesia berhasil menyesuaikan layanan mereka agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

More Stories
see more