Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana mengirim pasukan penyelamatan dan tim medis guna mendukung evakuasi korban gempa bumi yang melanda Myanmar beberapa waktu lalu. Dalam upaya ini, TNI akan menyiapkan sejumlah alat transportasi serta fasilitas kesehatan. Rapat terkait pengiriman bantuan telah dilakukan oleh Panglima TNI bersama Menko PMK Pratikno. Koordinasi tersebut bertujuan memastikan keberangkatan tim berjalan efektif dan sesuai kebutuhan.
Menurut Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi, rapat koordinasi yang dipimpin secara virtual oleh Menko PMK telah membahas detail rencana pengiriman bantuan. Tim yang dikirim mencakup unit Search and Rescue (SAR), tenaga medis darurat, serta pasukan teknik militer. "TNI siap memberikan dukungan maksimal dalam misi kemanusiaan ini," ungkapnya pada awak media akhir pekan lalu.
Dalam operasi ini, TNI akan mengerahkan armada canggih seperti kapal rumah sakit KRI Rajiman, pesawat angkut C-130 Hercules, serta helikopter Caracal dan Super Puma. Armada ini akan digunakan untuk membawa peralatan medis, logistik, dan personel pendukung. "Kapal rumah sakit akan menjadi pusat layanan kesehatan bagi para korban," tambah Kristomei.
Pengiriman bantuan akan dilakukan secara bertahap demi efisiensi. Tim awal atau advance team dijadwalkan berangkat Senin mendatang. Sedangkan pasukan SAR dan tim medis darurat akan diberangkatkan dua hari kemudian menggunakan pesawat C-130 Hercules. Pengiriman logistik lainnya direncanakan pada Kamis pekan depan.
Gempa bumi dengan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar menyebabkan kerugian besar, termasuk hilangnya nyawa hingga lebih dari 1.600 orang. Situasi ini memicu respons internasional, termasuk kontribusi dari Indonesia melalui TNI. Upaya ini diharapkan dapat meredakan penderitaan warga lokal yang terdampak bencana alam tersebut.
Misi kemanusiaan ini menunjukkan komitmen TNI dalam mendukung stabilitas regional dan membantu negara tetangga dalam masa darurat. Dengan persiapan matang dan sinergi lintas sektor, TNI yakin dapat memberikan kontribusi positif bagi pemulihan pasca-gempa di Myanmar.