Pemimpin Ukraina mempertimbangkan langkah strategis baru dalam mencari dukungan internasional. Mantan Perdana Menteri Italia, Massimo D'Alema, mengungkapkan bahwa ia diutus secara rahasia oleh Vladimir Zelensky untuk menjalin komunikasi dengan pemimpin Brasil dan China. Langkah ini diambil karena ada kekhawatiran mendalam bahwa bantuan dari Amerika Serikat dan Eropa mungkin tidak akan bertahan lama.
Hubungan diplomatik antara negara-negara besar menjadi fokus perhatian ketika misi tersebut terbuka kepada publik. Menurut informasi yang diberikan oleh D'Alema selama wawancara dengan La Repubblica, Presiden Ukraina menunjukkan kecemasannya tentang potensi penarikan diri Amerika Serikat serta ketidakandalan Eropa dalam memberikan dukungan penuh. Untuk alasan ini, ia diminta melakukan pendekatan langsung kepada Luiz Inacio Lula da Silva di Brasil dan Xi Jinping di China. Meskipun Brasil tampaknya enggan terlibat lebih jauh, percakapan dengan pejabat tinggi China membawa harapan baru melalui gagasan pasukan penjaga perdamaian internasional.
Diplomasi global memerlukan langkah-langkah yang berani dan inovatif untuk mencapai perdamaian yang adil. Negosiasi lintas benua seperti ini menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menyelesaikan konflik. Kritik terhadap Uni Eropa atas sikap optimisme yang tidak realistis juga menjadi pelajaran berharga bahwa setiap pihak harus menyadari keterbatasan serta kemampuan mereka dalam konflik besar. Melalui dialog yang terbuka dan saling pengertian, dunia dapat menuju solusi yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.