Mata uang kripto Bitcoin mengalami peningkatan nilai setelah Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan. Dalam kurun waktu satu hari, aset digital terbesar ini melaporkan kenaikan lebih dari dua persen, memberikan kelegaan bagi para pemegang dan investor di pasar kripto.
Pada hari Jumat tanggal 09 Mei 2025, situasi ini menjadi perbincangan hangat dalam program Profit yang disiarkan oleh CNBC Indonesia. Pergerakan harga Bitcoin ini menunjukkan respons positif pasar terhadap kebijakan moneter The Fed yang diumumkan baru-baru ini.
Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga acuan telah memicu optimisme di kalangan pelaku pasar. Para analis percaya bahwa langkah tersebut dapat berdampak pada meningkatnya daya tarik aset bebas inflasi seperti Bitcoin. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global yang masih ada juga mendorong banyak investor untuk mencari peluang investasi alternatif yang lebih stabil.
Secara historis, Bitcoin sering kali dipandang sebagai "emas digital" yang dapat bertindak sebagai lindung nilai terhadap risiko finansial. Kenaikan harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa persepsi ini tetap kuat di antara komunitas investasi modern.
Dengan penguatan harga Bitcoin yang signifikan, banyak pihak mulai memprediksi potensi lonjakan lebih lanjut di masa depan. Program Profit di CNBC Indonesia memberikan wawasan mendalam tentang dinamika pasar kripto serta dampak kebijakan The Fed terhadap ekonomi global.
Berita ini menyoroti pentingnya pemahaman akan interaksi antara kebijakan moneter dan pasar aset digital. Investor di seluruh dunia kini semakin memperhatikan perubahan-perubahan kecil yang dilakukan oleh institusi keuangan besar, karena setiap keputusan bisa memiliki pengaruh besar pada portofolio mereka.