Gangguan kepribadian antisosial (ASPD) sering kali salah dipahami sebagai kondisi yang identik dengan psikopati. Namun, menurut para ahli, ASPD adalah diagnosis kesehatan mental yang lebih spesifik. Artikel ini membahas berbagai tanda dari gangguan ini serta hubungan antara preferensi makanan dan karakteristik kepribadian tertentu. Berdasarkan penelitian terbaru, individu dengan ciri-ciri ASPD umumnya mengabaikan hak orang lain, bersifat manipulatif, agresif, impulsif, dan tidak merasa bersalah atas tindakannya. Selain itu, sebuah studi menunjukkan adanya korelasi antara preferensi rasa pahit dalam makanan dan sifat kejam atau sadis.
Profesional konseling Eric Patterson dari Pennsylvania menjelaskan bahwa persepsi negatif tentang psikopat sering kali keliru. Dalam dunia medis, istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan gangguan kepribadian antisosial. Salah satu tanda utama ASPD adalah ketidaksadaran akan norma sosial, di mana seseorang dapat melanggar hukum tanpa rasa bersalah. Menurut manual diagnostik DSM-5, mereka yang memiliki ASPD cenderung melakukan hal-hal yang dianggap ilegal oleh masyarakat luas.
Selain itu, individu dengan ASPD kerap menggunakan kebohongan dan manipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin memanfaatkan pesona mereka untuk memperoleh keuntungan finansial atau seksual. Agresivitas juga menjadi salah satu karakteristik yang mencolok, meskipun bentuknya bisa bervariasi, mulai dari fisik hingga verbal. Orang-orang ini sering bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensi, yang membuat mereka lebih rentan terhadap perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkoba.
Berbicara tentang emosi, individu dengan ASPD jarang merasa menyesal atas tindakan mereka, bahkan jika itu melibatkan pelanggaran hak orang lain. Sebaliknya, mereka cenderung merasionalisasi tindakan tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Penelitian tambahan menunjukkan bahwa preferensi makanan juga dapat memberikan wawasan tentang kepribadian seseorang. Misalnya, orang yang menyukai makanan pahit seperti kopi, bir, atau seledri cenderung memiliki sifat kejam yang lebih tinggi.
Penelitian dari University of Innsbruck di Austria menemukan bahwa ada hubungan antara kenikmatan makanan pahit dan perilaku sadis. Studi ini melibatkan 953 partisipan yang diminta untuk menilai preferensi makanan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang menyukai rasa pahit lebih cenderung menunjukkan tanda-tanda sadisme sehari-hari. Sementara itu, individu yang bersifat ramah lebih suka makanan manis seperti permen atau cokelat.
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa ASPD merupakan kondisi kompleks yang ditandai dengan pengabaian terhadap norma sosial dan kurangnya empati. Meskipun istilah "psikopat" sering digunakan secara longgar, penting untuk memahami konteks medisnya. Selain itu, preferensi makanan dapat menjadi indikator potensial untuk memahami pola kepribadian seseorang. Dengan demikian, pengetahuan tentang gejala-gejala ini dapat membantu kita lebih peka terhadap perilaku antisosial dalam kehidupan sehari-hari.