PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) merancang strategi pembelian kembali saham dengan alokasi dana sebesar Rp450 juta. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mendukung program remunerasi variabel bagi manajemen yang dianggap sebagai penentu risiko material. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja bank dalam persaingan industri perbankan yang semakin ketat, sambil memastikan pengelolaan risiko yang efektif.
Pada tanggal 28 Februari 2025, Bank CIMB Niaga mengumumkan rencana buyback saham melalui prospektus resmi. Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa maksimal 202.000 saham akan dibeli kembali. Pembelian ini bertujuan untuk mendukung program remunerasi variabel bagi manajemen yang termasuk dalam kategori Material Risk Taker (MRT). Dewan Komisaris tidak termasuk dalam kategori ini untuk menghindari konflik kepentingan.
Dengan tujuan meningkatkan kinerja dan mencegah pengambilan risiko berlebihan oleh manajemen, bank ini berencana menggunakan dana internalnya tanpa melibatkan pinjaman atau dana publik. Langkah ini juga bertujuan untuk mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 45/POJK.03/2015 tentang Tata Kelola Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum. Selain itu, rencana ini tidak akan memengaruhi rasio Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), atau kecukupan modal (CAR).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan digelar pada 14 April 2025 untuk mendapatkan persetujuan terhadap rencana buyback ini. Setelah disetujui, pelaksanaan buyback akan dilakukan dalam kurun waktu maksimal 12 bulan. Melalui langkah ini, CIMB Niaga berharap dapat memperkuat posisi dan kesehatan finansialnya secara individual, serta memitigasi risiko pengambilan keputusan yang berlebihan oleh manajemen.
Berbekal strategi ini, CIMB Niaga menunjukkan komitmennya untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan memastikan bahwa remunerasi variabel bagi manajemen tetap sesuai dengan prinsip-prinsip kehati-hatian dan efisiensi. Ini merupakan langkah penting dalam upaya bank untuk tetap kompetitif dan berkelanjutan di industri perbankan Indonesia.