Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (27/2/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan. IHSG ditutup di level 6.485,45 dengan anjlok sebesar 1,83%. Transaksi mencapai Rp 13 triliun melibatkan lebih dari 18 miliar saham dalam hampir 1,15 juta kali transaksi. Mayoritas sektor mengalami penurunan, terutama sektor finansial, utilitas, dan kesehatan. Bank-bank besar juga ikut merosot, menambah tekanan pada indeks. Aksi jual asing yang berkelanjutan dan sentimen negatif dari Morgan Stanley menjadi faktor utama pelemahan pasar.
Penurunan IHSG pada Kamis (27/2/2025) disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utamanya adalah aksi jual yang dilakukan oleh investor asing. Dalam tiga hari terakhir, net sell asing mencapai total Rp 5,4 triliun. Ini menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap kondisi pasar Indonesia. Selain itu, peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley turun dari equal-weight menjadi underweight, yang didasarkan pada prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang melemah dan tekanan terhadap profitabilitas sektor siklikal. Perubahan ini mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan.
Sektor finansial menjadi yang paling terdampak dalam penurunan ini. Hampir semua bank besar mengalami penurunan harga saham. Misalnya, saham Bank BRI turun 4,97%, sementara Bank Mandiri turun 5,38%. Penurunan tersebut berkontribusi signifikan terhadap anjloknya IHSG. Selain itu, isu likuiditas di sektor perbankan semakin memperburuk situasi. Data Bank Indonesia menunjukkan kontraksi dana pihak ketiga (DPK) perorangan sebesar 2,6% pada Januari 2025, yang lebih dalam dibandingkan Desember 2024. Hal ini menandakan adanya tantangan bagi industri perbankan untuk menjaga profitabilitas.
Berbagai faktor telah membentuk dinamika pasar saham Indonesia minggu ini. Sentimen negatif yang mendominasi berasal dari proyeksi ekonomi yang kurang menguntungkan serta tekanan dari luar negeri. Keputusan Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia mencerminkan keraguan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi domestik. Meskipun demikian, beberapa sektor seperti korporasi masih menunjukkan pertumbuhan positif. Kendati menghadapi tantangan, pasar tetap membutuhkan langkah-langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan investor dan meningkatkan performa IHSG.