Di tengah dominasi laki-laki dalam daftar orang terkaya di Indonesia, empat wanita berhasil menunjukkan kekuatan ekonomi mereka. Menurut data dari Forbes pada akhir 2024, total kekayaan kelompok ini mencapai US$ 263,57 miliar atau setara dengan Rp 4.432 triliun (berdasarkan kurs Rp 16.820). Berbagai sektor, seperti batu bara, kelapa sawit, hingga pusat data, menjadi sumber kekayaan mereka. Siapa saja mereka? Artikel ini akan mengungkap profil para wanita tangguh tersebut.
Pada posisi pertama ada Dewi Kam, yang berdiri sebagai perempuan paling kaya di Indonesia. Dengan aset sebesar US$ 4,8 miliar, ia dikenal sebagai pemilik saham minoritas di Bayan Resources dan memiliki keterlibatan internasional melalui entitas-entitas di British Virgin Islands dan Samoa. Selain itu, Dewi juga memegang kendali atas proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap, Jawa Tengah.
Melangkah ke ranah energi batu bara, Arini Subianto menjadi sosok penting lainnya. Anak dari almarhum Benny Subianto ini mengambil alih Persada Capital Investama, perusahaan induk yang memiliki portofolio besar di industri pertambangan dan kelapa sawit. Pada tahun 2024, kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 2 miliar.
Kemudian, ada Marina Budiman, yang telah mencatatkan prestasi gemilang lewat DCI Indonesia Tbk., sebuah perusahaan penyedia layanan pusat data. Dengan peningkatan signifikan dalam nilai saham DCII, kekayaan Marina melesat hingga US$ 5,2 miliar, menjadikannya orang terkaya ketujuh di Indonesia. Perjalanan karirnya dimulai dari Bank Bali pada tahun 1985 hingga akhirnya mendirikan DCII pada tahun 2011.
Terakhir, Wirastuty Fangiono, yang mengendalikan PT FAP Agri Tbk., perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan konsesi lebih dari 110.000 hektar. Ia juga memiliki saham di First Resources, sebuah perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di Singapura. Hartanya saat ini diperkirakan mencapai US$ 1,2 miliar.
Dalam perspektif geografis, aktivitas bisnis mereka tersebar luas di wilayah Indonesia, termasuk di Cilacap untuk Dewi Kam dan berbagai lokasi perkebunan kelapa sawit untuk Wirastuty Fangiono.
Dari sudut pandang waktu, perkembangan mereka dapat dilihat dari awal abad ke-21 hingga akhir 2024, di mana masing-masing telah mencapai kesuksesan luar biasa.
Sebagai seorang jurnalis, cerita ini memberikan inspirasi tentang bagaimana kontribusi wanita di dunia bisnis tidak hanya mengubah hidup mereka sendiri tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian nasional. Mereka menunjukkan bahwa gender bukanlah penghalang dalam meraih sukses. Bagi pembaca, artikel ini bisa menjadi motivasi untuk mengenali potensi diri dan tidak takut mengambil langkah besar dalam pencarian peluang usaha.