Pada era ketidakpastian pasar seperti saat ini, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) memilih untuk tetap berinovasi dalam strategi investasinya. Direktur Keuangan dan Layanan Korporat TUGU, Emil Hakim, menjelaskan bahwa perusahaan melihat peluang besar meskipun situasi pasar sedang mengalami volatilitas. Perusahaan mulai memindahkan fokus investasi ke instrumen pendapatan tetap sebagai upaya mitigasi risiko.

Meskipun pasar saham menunjukkan gejolak, fundamental keuangan TUGU tetap kokoh. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk melakukan diversifikasi portofolio. Dengan menerapkan pendekatan yang lebih konservatif sesuai dengan PSAK 117, TUGU secara bertahap mengurangi porsi investasi pada aset berisiko tinggi seperti saham. Alih-alih, mereka beralih ke surat utang yang memiliki profil risiko lebih rendah serta jangka waktu pendek guna mendukung kewajiban perusahaan.

Pemahaman akan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik (GCG) menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan investasi. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kondisi pasar modal yang fluktuatif telah berdampak signifikan terhadap hasil investasi sektor asuransi. Meski demikian, TUGU tetap optimistis dengan menjaga eksposur terbatas pada saham. Strategi ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi imbal hasil tanpa meningkatkan risiko secara drastis.

Ketika tantangan pasar semakin kompleks, langkah-langkah adaptif seperti yang dilakukan TUGU menunjukkan betapa pentingnya fleksibilitas dalam dunia bisnis. Dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian dan inovasi, perusahaan dapat menavigasi kondisi sulit sambil terus mencari peluang pertumbuhan. Pengelolaan risiko yang cermat dan komitmen terhadap transparansi menjadi kunci keberhasilan dalam lingkungan ekonomi yang selalu berubah.