Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya memfasilitasi pekerja migran dengan peluang investasi baru. Menteri BUMN, Erick Thohir, mengajak para pekerja migran untuk memanfaatkan fasilitas simpanan emas yang telah tersedia. Dengan sistem ini, mereka dapat menabung dan berinvestasi dalam bentuk emas, yang dianggap lebih stabil dalam menghadapi fluktuasi ekonomi. Menurut Erick, langkah ini bertujuan untuk memberikan perlindungan finansial kepada pekerja migran dan membantu mereka meraih kesuksesan ketika kembali ke tanah air.
Kolaborasi antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan perusahaan BUMN menjadi kunci utama dalam upaya ini. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua pihak bertujuan untuk menyelaraskan data dan sistem, sehingga informasi tentang pekerja migran dapat digunakan secara efektif. Data terpadu ini akan memudahkan akses pendanaan bagi pekerja migran yang ingin memulai usaha sendiri setelah pulang. Selain itu, Erick juga menekankan pentingnya membangun ekosistem keuangan yang mendukung pekerja migran agar bisa sukses dalam karir mereka selanjutnya.
Langkah-langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi pekerja migran, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui akses mudah terhadap dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), pekerja migran memiliki peluang besar untuk memulai bisnis mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan generasi pengusaha baru yang mandiri dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan para pekerja migran dapat kembali sebagai wirausahawan sukses yang mampu memimpin perubahan ekonomi di daerah asal mereka.