Pasar
Inisiatif Baru: Badan Pengelola Investasi Danantara Siap Mengemudi Ekonomi Indonesia
2025-02-19

Presiden Prabowo Subianto berencana meluncurkan lembaga baru, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, pada tanggal 24 Februari 2025. Lembaga ini dirancang untuk menjadi institusi super holding yang akan mengelola aset-aset perusahaan milik negara (BUMN). Langkah ini menciptakan spekulasi luas mengingat adanya lembaga investasi BUMN lainnya yang sudah ada.

Danantara akan memiliki tiga fungsi utama: sebagai dana abadi negara (Sovereign Wealth Fund), melakukan investasi, dan manajemen aset. Meskipun Indonesia Investment Authority (INA) telah beroperasi sebelumnya sebagai dana abadi negara, Danantara akan membawa konsep yang lebih luas dengan menambah dua fungsi lainnya. Dengan demikian, lembaga ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi nasional.

Pengamatan terhadap Temasek, badan pengelola investasi dari Singapura, memberikan inspirasi bagi pembentukan Danantara. Sejak didirikan pada tahun 1974, Temasek telah berkembang pesat dan kini mengelola portofolio senilai ratusan miliar dolar Singapura. Ini menunjukkan potensi besar yang bisa dicapai oleh Danantara jika dikelola dengan baik. Berdasarkan informasi yang diterima, Danantara awalnya akan mengelola tujuh BUMN besar, termasuk Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom, dan MIND ID, dengan total aset mencapai hampir Rp9.000 triliun.

Berdirinya Danantara bukan hanya soal pengelolaan aset tetapi juga tentang membangun masa depan ekonomi Indonesia. Melalui pengelolaan yang transparan dan profesional, lembaga ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, dengan modal awal sebesar Rp1.000 triliun, Danantara memiliki fondasi kuat untuk memulai operasinya. Potensi kerjasama antara Danantara dan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, dapat membuka peluang baru bagi Indonesia dalam kancah global.

more stories
See more