Pasar
Saham WIKA Ditunda Perdagangannya: Proses Restrukturisasi dan Komunikasi dengan Pemegang Obligasi
2025-02-19

Pada tanggal 18 Februari 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil keputusan untuk menghentikan sementara perdagangan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA). Keputusan ini diambil karena perusahaan menunda pembayaran pokok sukuk dan obligasi yang jatuh tempo pada tanggal tersebut. Meskipun menghadapi tantangan, WIKA tetap berkomitmen untuk menjalankan proses restrukturisasi dan berusaha memenuhi kewajiban finansialnya kepada para pemegang obligasi dan sukuk.

Proses Restrukturisasi dan Langkah-langkah WIKA

Pada hari Rabu, 19 Februari 2025, Corporate Secretary WIKA menyampaikan bahwa perusahaan telah memahami dan mematuhi putusan BEI. Dalam pernyataannya, WIKA menegaskan bahwa mereka sedang melaksanakan proses restrukturisasi yang telah menunjukkan hasil progresif. Selama tahun 2024, WIKA berhasil membayar sejumlah Rp1,27 triliun atas pokok obligasi dan sukuk, baik yang jatuh tempo maupun melalui mekanisme call option.

Di tengah dinamika bisnis yang kompleks, WIKA masih memerlukan waktu dan dukungan dari para pemegang obligasi serta stakeholder lainnya. Perusahaan telah mengajukan usulan untuk pembayaran sebagian atas pokok jatuh tempo dan melakukan perpanjangan sisa pokok, sambil tetap membayarkan bunga sesuai perjanjian. Namun, usulan tersebut belum mencapai kuorum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

WIKA terus berkomunikasi dengan para pemegang obligasi dan sukuk untuk mencapai kesepakatan bersama dalam penyelesaian kewajiban. Selain itu, perusahaan juga berupaya mendapatkan kontrak-kontrak baru yang dapat memberikan aliran kas untuk memenuhi kewajiban dan mendukung keberlangsungan bisnis.

BEI menyoroti bahwa penundaan pembayaran Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A oleh WIKA menandakan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha perusahaan.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini menunjukkan pentingnya transparansi dan komunikasi yang efektif antara perusahaan dan pemegang obligasi. Dengan adanya hambatan dalam pencapaian kuorum, WIKA perlu lebih intensif dalam upaya mencari solusi yang dapat mengakomodir semua pihak. Ini juga menjadi pelajaran bagi perusahaan lain untuk selalu siap menghadapi dinamika pasar dan memastikan stabilitas keuangan.

more stories
See more